Minggu, 26 Februari 2017

Sistem Informasi Manajemen Strategis

Sistem Informasi Manajemen di PT Unilever   
   A.    PENDAHULUAN
Sistem informasi strategis merupakan salah satu faktor terpenting dalam perencanaan informasi sebuah perusahaan untuk menghadapi persaingan kompetitif yang membentuk struktur persaingan dalam industri. Persaingan kompetitif tersebut memiliki lima kekuatan/tekanan kompetitif berupa persaingan para pesaing dalam industri, ancaman pemain baru dalam industri dan pasar, ancaman yang dihadapi karena adanya produk pengganti yang dapat mengambil pangsa pasar, daya tawar pelanggan, dan daya tawar pemasok. Tekanan kompetitif tersebut merupakan landasan bagi perusahaan untuk mengatur strategi yang mampu menarik nilai kepuasan konsumen sehingga menciptakan nilai bagi perusahaan.
            Unilever merupakan salah satu perusahaaan yang bisa dikatakan sukses mengimplementasikan strategi sistem informasinya, sebab saat ini hampir seluruh penduduk global sadar dan mengetahui brand Unilever (brand awareness). Unilever adalah sebuah perusahaan multinasional yang berkantor pusat di Rotterdam, Belanda (dengan nama Unilever N.V.) dan London, Inggris (dengan nama Unilever plc.). Unilever memproduksi makanan, minuman, pembersih, dan juga perawatan tubuh. Unilever adalah produsen barang rumah tangga terbesar ketiga di dunia, jika didasarkan pada besarnya pendapatan pada tahun 2012, di belakang P&G dan Nestlé. Unilever adalah salah satu perusahaan paling tua di dunia yang masih beroperasi, dan saat ini menjual produknya ke lebih dari 190 negara. Unilever didirikan pada tahun 1930 sebagai hasil penggabungan dari produsen margarin asal Belanda yaitu Margarine Unie dan produsen sabun asal Inggris yaitu Lever Brothers. Unilever memiliki lebih dari 400 merek dagang dan terdiri dari delapan anak perusahaan di delapan negara berbeda, termasuk Indonesia dengan nama PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Yang didirikan pada 5 Desember 1933 dan merupakan brand nomor 1 yang digunakan oleh masyarakat Indonesia hingga saat ini.
Visi dari PT Unilever Indonesia Tbk adalah “Mengembangkan bisnis, seraya menyingkirkan dampak lingkungan dari perkembangan kami serta meningkatkan dampak positif bagi masyarakat.”
Dalam menyeberluaskan produk/brand perusahaan, PT Unilever Indonesia Tbk menggunakan strategi informasi yang dinamakan dengan Integrated Marketing Communication (IMC). Strategi ini mampu membantu PT Unilever dalam mencapai keunggulan kompetitif dalam persaingan bisnis.
   B.     PEMBAHASAN
Implementasi Sistem Informasi Strategis PT Unilever Indonesia Tbk.
Banyak strategi yang digunakan perusahaan khususnya di bidang teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi perusahaan. PT Unilever menjalankan komunikasi pasar terpadu/integrated marketing communication. Strategi ini merupakan upaya perusahaan untuk memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk menyampaikan pesannya secara jelas, konsisten, dan berpengaruh kuat tentang organisasi-organisasi produknya.
IMC atau Komunikasi Pasar Terpadu adalah sebuah konsep dari perencanaan komunikasi pemasaran yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi, misalnya periklanan umum, respon langsung, sales promotion, public relationship, dan mengombinasikan disiplin-disiplin ini untuk memberikan kejelasan, konsistensi, dan dampak komunikasi yang maksimal.
Konsep dari IMC adalah komunikasi, dengan komunikasi ini IMC berusaha untuk memaksimalkan pesan positif dan meminimalkan pesan negatif dari suatu brand dengan sasaran menciptakan dan menyokong brand relationship.
Konsep Dasar Pengembangan Berbagai Program IMC 
   1.      Direct Marketing
Direct marketing merupakan salah satu fungsi IMC yang terdiri dari front-end dan back-end operations. Front-end menyusun harapan-harapan dari konsumen yang mencakup:
a.       The offer, yakni segala sesuatu yang nyata maupun tidak dijanjikan oleh perusahaan guna mencapai perilaku customer yang diinginkan perusahaan. (Misal: penawaran harga khusus, garansi, dll).
b.      The database, yakni mendapatkan data customer-nya dan menggunakan data itu untuk penawaran selanjutnya.
c.       The response, yakni memberikan respon yang baik terhadap customer. (Misal: dengan membuat toll-free-line untuk layanan customer).
Sedangkan back-end  berusaha mempertemukan harapan konsumen dengan produk. Mencakup fulfillment yaitu membuat produk atau informasi yang diminta oleh konsumen cocok, efektif dan tepat waktu.
   2.      Sales Promotion
Sales promotion merupakan istilah singkat dari penawaran nilai tambah yang dirancang untuk menggerakkan dan mempercepat respons dari kustomer. Contoh dari nilai tambah itu sendiri adalah “kesempatan untuk memenangkan hadiah”, potongan harga (seperti diskon 20 %, sale 50 % off, dan sebagainya), produk ekstra (seperti “isi teh kotak 30% lebih banyak”), sampel gratis dan premiums (misalnya beli rinso dapat piring cantik).
Pada konsepnya, sales promotion digunakan untuk memotivasi kustomer agar melakukan aksi dengan membeli produk yang dipicu dengan adanya penawaran produk dalam jangka waktu terbatas. Unilever sering menggunakan strategi ini dan telah terbukti dapat meningkatkan omset penjualan.
   3.      Public Relationship/MPR
PR dalam konsepsi IMC melakukan pekerjaan yang sangat luas dan beragam, tidak hanya bertugas melacak opini publik saja, tetapi juga bertugas mengelola corporate brand dan menjaga reputasinya.
Lalu MPR merupakan salah satu fungsi PR yang digunakan sebagai media tanpa bayar untuk menyampaikan brand information guna memengaruhi calon kustomer atau kustomer secara positif.
MPR sendiri lebih fokus kepada kustomer atau calon kustomer dan melengkapi strategi pemasaran yang lain dengan 4 cara, yaitu:
a.       Meningkatkan kredibilitas brand message.
b.      Menyampaikan pesan sesuai targetnya berdasarkan aspek demografis, psikografis, etnik atau khalayak secara regional.
c.       Mempengaruhi opinion leader atau trendsetter yang berpengaruh.
d.      Melibatkan kustomer dan stakeholder lainnya pada event spesial.
   4.      Personal Selling
Personal Selling adalah komunikasi dua arah dimana seorang penjual menjelaskan fitur dari suatu brand untuk kepentingan pembeli. Dalam Personal Selling, dilibatkan komunikasi yang sifatnya tatap muka dan kegiatannya pada sekarang ini terfokus pada pemecahan masalah dan penciptaan nilai bagi kustomer (lebih dikenal sebagai partnership). Dimensi dari partnership ini adalah seorang sales person yang harus memahami customernya dengan baik.
Personal selling sendiri merupakan bagian dari direct marketing, namun perbedaan dasarnya adalah dalam personal selling, perusahaan yang dijembatani sales person berinteraksi secara tatap muka dengan customer.
   5.      Advertising
Advertising merupakan “Suatu bentuk dari presentasi non-personal dan promosi dari suatu ide, barang atau jasa yang tidak gratis (berbayar) dan dilakukan oleh sponsor (perusahaan) yang teridentifikasi. Karakteristik dari iklan sendiri adalah bersifat non-personal, komunikasi satu arah, ada sponsor (khalayak yang peduli), dan bertujuan untuk mengubah sikap dan perilaku.
Biasanya advertising itu dipakai ketika suatu perusahaan ingin mengubah customer dari unaware menjadi aware terhadap suatu brand. Biaya untuk advertising ini memang cukup besar bagi suatu perusahaan tetapi Unilever sangat memperhatikan advertising yang akan digunakan karena hal ini akan membantu perusahaan dalam pembentukan brand image.
   6.      Publicity
Publicity sendiri merupakan salah satu jasa yang disediakan oleh Public Relations Firm maupun Advertising Agency. Publicity timbul untuk membantu menangkap perhatian publik dan membedakan tiap-tiap perusahaan tersebut dari perusahaan-perusahaan lain yang menjadi saingannya. Publicity dalam MPR berarti memperoleh penyebutan nama merek di media massa dalam cara-cara yang berbeda, waktu dan tempat sesering mungkin sehingga menjadi top-of mind awareness. Walaupun PR menawarkan kredibilitas yang lebih besar dalam membangun publicity, namun advertising dapat menawarkan awareness dan kontrol yang lebih besar. Lalu untuk beberapa alasan, maka sejumlah perusahaan menyampaikan pesan PR mereka lewat advertising.
   7.      Events/Sponsorship
Event marketing adalah situasi yang signifikan atau peristiwa promosional yang mempunyai fokus utama untuk menangkap perhatian dan melibatkan customer dalam event tersebut.
Sponsorship adalah dukungan finansial kepada suatu organisasi, orang, atau aktivitas yang dipertukarkan dengan publisitas merek dan suatu hubungan. Sponsorship dapat membedakan sekaligus meningkatkan nilai suatu merek.
Unilever sering sekali menjadi sponsor pada sebuah acara karena perusahaan telah memperhitungkan dengan matang keuntungan yang akan diperoleh. Dengan menjadi sponsor pada salah satu acara maka Unilever dapat menyampaikan pesan dari brand yang akan dipromosikan dan meningkatkan brand awareness.
   8.      Interactive Marketing
Interactive marketing disini lebih tertuju kepada bagaimana suatu perusahaan mampu atau tidak berkomunikasi dengan customernya atau mampu memberikan solusi yang baik, yang terkait dengan penggunaan produk. Dalam hal ini interactive marketing juga terkait dengan customer relationship management.
Unilever sebagai salah perusahaan yang menguasai beberapa pasar mampu mempertahankan posisinya selama beberapa tahun karena perusahaan mampu memberikan image yang memuaskan terhadap konsumen. Setiap tahunnya mulai muncul produk-produk baru yang menawarkan berbagai macam kelebihan dan harga yang bersaing, tetapi dengan strategi yang matang maka Unilever menfokuskan strategi untuk meningkatkan penjualan pada pembentukan brand image dan pemasaran yang baik.

   C.    KESIMPULAN
Penggunaan strategi informasi IMC pada PT Unilever memberikan manfaat dalam ekspansi bisnis dan brand perusahaan, sebab strategi tersebut merupakan komunikasi yang langsung berorientasi kepada konsumen (cutomer oriented). Sehingga perusahaan mampu mempertahankan dan memperkuat eksistensinya dalam persaingan bisnis yang kompetitif. Hal ini mendorong Unilever agar tetap melakukan inovasi-inovasi yang memberikan keuntungan yang optimal.



  




DAFTAR PUSTAKA

O’Brien, James A. 2006. Introduction to Information Systems 12th Edition. Diterjemahkan oleh : Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. Jakarta: Salemba Empat.

Laudon, Kenneth C and Jane P Laudon. 2012. Management Information Systems 12th Edition. Pearson.

Sukmawati. 2016. Strategi Teknologi Informasi PT Unilever Indonesia Tbk. http://ssukmaa.blogspot.com/2016/03/sistem-informasi-manajemen-pt-unilever.html?m=1. Diakses pada 01 Februari 2017, 16:23 WIB.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar