Sistem Informasi Manajemen di PT Unilever
A.
PENDAHULUAN
Sistem informasi strategis merupakan salah satu faktor terpenting
dalam perencanaan informasi sebuah perusahaan untuk menghadapi persaingan
kompetitif yang membentuk struktur persaingan dalam industri. Persaingan
kompetitif tersebut memiliki lima kekuatan/tekanan kompetitif berupa persaingan
para pesaing dalam industri, ancaman pemain baru dalam industri dan pasar,
ancaman yang dihadapi karena adanya produk pengganti yang dapat mengambil
pangsa pasar, daya tawar pelanggan, dan daya tawar pemasok. Tekanan kompetitif
tersebut merupakan landasan bagi perusahaan untuk mengatur strategi yang mampu
menarik nilai kepuasan konsumen sehingga menciptakan nilai bagi perusahaan.
Unilever merupakan
salah satu perusahaaan yang bisa dikatakan sukses mengimplementasikan strategi
sistem informasinya, sebab saat ini hampir seluruh penduduk global sadar dan
mengetahui brand Unilever (brand awareness). Unilever adalah
sebuah perusahaan multinasional yang berkantor pusat di Rotterdam, Belanda (dengan nama Unilever N.V.) dan London, Inggris (dengan nama Unilever plc.). Unilever
memproduksi makanan, minuman, pembersih, dan juga perawatan tubuh. Unilever
adalah produsen barang rumah tangga terbesar ketiga di dunia, jika didasarkan
pada besarnya pendapatan pada tahun 2012, di belakang P&G dan Nestlé. Unilever
adalah salah satu perusahaan paling tua di dunia yang masih beroperasi, dan
saat ini menjual produknya ke lebih dari 190 negara. Unilever
didirikan pada tahun 1930 sebagai hasil penggabungan dari produsen margarin
asal Belanda yaitu Margarine Unie dan produsen sabun asal Inggris yaitu Lever Brothers. Unilever memiliki lebih dari 400
merek dagang dan terdiri dari delapan anak perusahaan di delapan negara
berbeda, termasuk Indonesia dengan nama PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Yang didirikan pada 5 Desember 1933 dan
merupakan brand nomor 1 yang digunakan oleh masyarakat Indonesia hingga saat
ini.
Visi dari PT Unilever Indonesia Tbk adalah “Mengembangkan
bisnis, seraya menyingkirkan dampak lingkungan dari perkembangan kami serta
meningkatkan dampak positif bagi masyarakat.”
Dalam menyeberluaskan produk/brand
perusahaan, PT Unilever Indonesia Tbk menggunakan strategi informasi yang
dinamakan dengan Integrated Marketing Communication (IMC). Strategi ini
mampu membantu PT Unilever dalam mencapai keunggulan kompetitif dalam
persaingan bisnis.
B. PEMBAHASAN
Implementasi Sistem
Informasi Strategis PT Unilever Indonesia Tbk.
Banyak strategi
yang digunakan perusahaan khususnya di bidang teknologi informasi untuk
meningkatkan efisiensi perusahaan. PT Unilever menjalankan komunikasi pasar
terpadu/integrated marketing communication. Strategi ini merupakan upaya
perusahaan untuk memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk
menyampaikan pesannya secara jelas, konsisten, dan berpengaruh kuat tentang
organisasi-organisasi produknya.
IMC atau
Komunikasi Pasar Terpadu adalah sebuah konsep dari perencanaan komunikasi
pemasaran yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi,
misalnya periklanan umum, respon langsung, sales promotion, public
relationship, dan mengombinasikan disiplin-disiplin ini untuk memberikan
kejelasan, konsistensi, dan dampak komunikasi yang maksimal.
Konsep dari IMC
adalah komunikasi, dengan komunikasi ini IMC berusaha untuk memaksimalkan pesan
positif dan meminimalkan pesan negatif dari suatu brand dengan sasaran
menciptakan dan menyokong brand relationship.
Konsep Dasar
Pengembangan Berbagai Program IMC
1.
Direct Marketing
Direct marketing merupakan salah
satu fungsi IMC yang terdiri dari front-end dan back-end operations.
Front-end menyusun harapan-harapan dari konsumen yang mencakup:
a.
The offer, yakni segala
sesuatu yang nyata maupun tidak dijanjikan oleh perusahaan guna mencapai
perilaku customer yang diinginkan perusahaan. (Misal: penawaran harga khusus,
garansi, dll).
b.
The database, yakni
mendapatkan data customer-nya dan menggunakan data itu untuk penawaran
selanjutnya.
c.
The response, yakni
memberikan respon yang baik terhadap customer. (Misal: dengan membuat
toll-free-line untuk layanan customer).
Sedangkan back-end berusaha mempertemukan harapan konsumen
dengan produk. Mencakup fulfillment yaitu membuat produk atau informasi
yang diminta oleh konsumen cocok, efektif dan tepat waktu.
2.
Sales Promotion
Sales promotion merupakan istilah
singkat dari penawaran nilai tambah yang dirancang untuk menggerakkan dan
mempercepat respons dari kustomer. Contoh dari nilai tambah itu sendiri adalah
“kesempatan untuk memenangkan hadiah”, potongan harga (seperti diskon 20 %,
sale 50 % off, dan sebagainya), produk ekstra (seperti “isi teh kotak 30% lebih
banyak”), sampel gratis dan premiums (misalnya beli rinso dapat piring cantik).
Pada konsepnya, sales
promotion digunakan untuk memotivasi kustomer agar melakukan aksi dengan
membeli produk yang dipicu dengan adanya penawaran produk dalam jangka waktu
terbatas. Unilever sering menggunakan strategi ini dan telah terbukti dapat
meningkatkan omset penjualan.
3.
Public Relationship/MPR
PR dalam konsepsi IMC melakukan
pekerjaan yang sangat luas dan beragam, tidak hanya bertugas melacak opini
publik saja, tetapi juga bertugas mengelola corporate brand dan menjaga
reputasinya.
Lalu MPR merupakan salah satu
fungsi PR yang digunakan sebagai media tanpa bayar untuk menyampaikan brand
information guna memengaruhi calon kustomer atau kustomer secara positif.
MPR sendiri lebih fokus kepada
kustomer atau calon kustomer dan melengkapi strategi pemasaran yang lain dengan
4 cara, yaitu:
a.
Meningkatkan
kredibilitas brand message.
b.
Menyampaikan pesan sesuai
targetnya berdasarkan aspek demografis, psikografis, etnik atau khalayak secara
regional.
c.
Mempengaruhi opinion leader
atau trendsetter yang berpengaruh.
d.
Melibatkan kustomer
dan stakeholder lainnya pada event spesial.
4.
Personal Selling
Personal Selling adalah
komunikasi dua arah dimana seorang penjual menjelaskan fitur dari suatu brand
untuk kepentingan pembeli. Dalam Personal Selling, dilibatkan komunikasi yang
sifatnya tatap muka dan kegiatannya pada sekarang ini terfokus pada pemecahan
masalah dan penciptaan nilai bagi kustomer (lebih dikenal sebagai partnership).
Dimensi dari partnership ini adalah seorang sales person yang harus memahami
customernya dengan baik.
Personal selling sendiri
merupakan bagian dari direct marketing, namun perbedaan dasarnya adalah dalam
personal selling, perusahaan yang dijembatani sales person berinteraksi secara
tatap muka dengan customer.
5.
Advertising
Advertising merupakan “Suatu
bentuk dari presentasi non-personal dan promosi dari suatu ide, barang atau
jasa yang tidak gratis (berbayar) dan dilakukan oleh sponsor (perusahaan) yang
teridentifikasi. Karakteristik dari iklan sendiri adalah bersifat non-personal,
komunikasi satu arah, ada sponsor (khalayak yang peduli), dan bertujuan untuk
mengubah sikap dan perilaku.
Biasanya advertising itu dipakai
ketika suatu perusahaan ingin mengubah customer dari unaware menjadi aware
terhadap suatu brand. Biaya untuk advertising ini memang cukup besar bagi suatu
perusahaan tetapi Unilever sangat memperhatikan advertising yang akan digunakan
karena hal ini akan membantu perusahaan dalam pembentukan brand image.
6.
Publicity
Publicity sendiri merupakan salah
satu jasa yang disediakan oleh Public Relations Firm maupun Advertising Agency.
Publicity timbul untuk membantu menangkap perhatian publik dan membedakan
tiap-tiap perusahaan tersebut dari perusahaan-perusahaan lain yang menjadi
saingannya. Publicity dalam MPR berarti memperoleh penyebutan nama merek di
media massa dalam cara-cara yang berbeda, waktu dan tempat sesering mungkin
sehingga menjadi top-of mind awareness. Walaupun PR menawarkan kredibilitas
yang lebih besar dalam membangun publicity, namun advertising dapat menawarkan
awareness dan kontrol yang lebih besar. Lalu untuk beberapa alasan, maka
sejumlah perusahaan menyampaikan pesan PR mereka lewat advertising.
7.
Events/Sponsorship
Event marketing adalah situasi
yang signifikan atau peristiwa promosional yang mempunyai fokus utama untuk
menangkap perhatian dan melibatkan customer dalam event tersebut.
Sponsorship adalah dukungan
finansial kepada suatu organisasi, orang, atau aktivitas yang dipertukarkan
dengan publisitas merek dan suatu hubungan. Sponsorship dapat membedakan
sekaligus meningkatkan nilai suatu merek.
Unilever sering sekali menjadi
sponsor pada sebuah acara karena perusahaan telah memperhitungkan dengan matang
keuntungan yang akan diperoleh. Dengan menjadi sponsor pada salah satu acara
maka Unilever dapat menyampaikan pesan dari brand yang akan dipromosikan dan
meningkatkan brand awareness.
8.
Interactive Marketing
Interactive marketing disini
lebih tertuju kepada bagaimana suatu perusahaan mampu atau tidak berkomunikasi
dengan customernya atau mampu memberikan solusi yang baik, yang terkait dengan
penggunaan produk. Dalam hal ini interactive marketing juga terkait dengan
customer relationship management.
Unilever sebagai salah perusahaan
yang menguasai beberapa pasar mampu mempertahankan posisinya selama beberapa
tahun karena perusahaan mampu memberikan image yang memuaskan terhadap
konsumen. Setiap tahunnya mulai muncul produk-produk baru yang menawarkan
berbagai macam kelebihan dan harga yang bersaing, tetapi dengan strategi yang
matang maka Unilever menfokuskan strategi untuk meningkatkan penjualan pada
pembentukan brand image dan pemasaran yang baik.
C.
KESIMPULAN
Penggunaan strategi informasi IMC
pada PT Unilever memberikan manfaat dalam ekspansi bisnis dan brand perusahaan,
sebab strategi tersebut merupakan komunikasi yang langsung berorientasi kepada
konsumen (cutomer oriented). Sehingga perusahaan mampu mempertahankan
dan memperkuat eksistensinya dalam persaingan bisnis yang kompetitif. Hal ini
mendorong Unilever agar tetap melakukan inovasi-inovasi yang memberikan keuntungan
yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
O’Brien, James A.
2006. Introduction to Information Systems 12th Edition. Diterjemahkan
oleh : Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. Jakarta: Salemba Empat.
Laudon, Kenneth C and
Jane P Laudon. 2012. Management Information Systems 12th Edition.
Pearson.
Sukmawati. 2016.
Strategi Teknologi Informasi PT Unilever Indonesia Tbk. http://ssukmaa.blogspot.com/2016/03/sistem-informasi-manajemen-pt-unilever.html?m=1. Diakses pada 01 Februari 2017, 16:23 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar