PERUSAHAAN
TERKENAL DI INDONESIA
1.
PT Astra International
Astra International merupakan
perusahaan multinasional yang memproduksi otomoti bermarkas di Jakarta,
Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1957 dengan nama PT Astra
International Incorporated. Pada tahun 1990, perseroan mengubah namanya menjadi
PT Astra International Tbk. Perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek Jakarta
sejak tanggal 4 April 1990. Saat ini mayoritas kepemilikan sahamnya dimiliki
oleh Jardine Cycle & Carriage's sebesar 50,1%.
Perseroan berdomisili di Jakarta,
Indonesia, dengan kantor pusat di JI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II,
Jakarta. Ruang lingkup kegiatan Perseroan seperti yang tertuang dalam anggaran
dasarnya adalah perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan,
pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa konsultasi. Ruang lingkup
kegiatan utama entitas anak meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda
motor dengan suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat berat, pertambangan
dan jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa keuangan, infrastruktur dan
teknologi informasi.
Tantang Astra
:
a.
Industri/jasa : Otomotif, jasa keuangan, alat berat, agribisnis,
teknologi informasi, infrastruktur
b.
Didirikan : Jakarta,
Indonesia (1957)
c.
Pendiri : Tjia Kian Tie
dan William Soerjadjaja
d.
Kantor
pusat : Jakarta, Indonesia
e.
Tokoh
penting : Prijono Sugiarto (Presiden Direktur)
f.
Produk : Otomotif, jasa
keuangan, alat berat, agribisnis, teknologi informasi, infrastruktur
g.
Pendapatan : 162,6 triliun IDR
(2011)
h.
Karyawan : 168.703 (2011)
i.
Slogan : To Continually
Strive For Excellence
Strategi yang digunakan:
1. Menerapkan strategi CRM (Customer
Relationship Management)
Faktor Penentu Keberhasilan
·
ketersediaan peralatan ( tlpn dan lain lain)
·
memiliki banyak tenaga ahli dibidangnya
·
pelayanan pelanggan
Aktifitas Yang dilakukan :
·
Follow up 1 yaitu melakukan pendekatan melalui telepon terhadap pelanggan
yang akan melakukan pembelian pada showroom.
·
Apabila telah terjadi pembelian mobil, maka 3 hari setelah pengiriman
mobil pelanggan akan dihubungi melalui telepon oleh Auto 2000 TSO kertajaya,
untuk menanyakan dan memastikan kembali apakah mobil telah sampai kepada
pelanggan dan kondisi kendaraan baik.
·
Follow up 2 yaitu mengingatkan pelanggan untuk melakukan service
perawatan pertama yang dilakukan satu bulan setelah mobil dikirim kepada
pelanggan atau mobil telah mencapai 1000km.Dan kegiatan tersebut akan dilakukan
hingga service berkala 5000km, 10000km, 20000km, dst.
·
Follow up 3 yaitu kegiatan yang dilakukan melalui telepon kepada
pelanggan yang telah melakukan service mobil pada Auto 2000 TSO kertajaya untuk
memastikan bahwa kendaraan yang telah di service 3 hari yang lalu telah kembali
dalam kondisi yang baik, apabila masih terdapat masalah pada kendaraan maka
pelanggan dapat kembali ke bengkel untuk perbaikan ulang.
Output
: mempertahankan pelanggan dan menetapkan loyalitas pelanggan
Outcame
: Profit, baik financial maupun non financial, loyalitas pelanggan
Impact
: Image terhadap perusahaan akan meningkat sehingga akan Menjadi Dealer
Otomotif yang terbaik di Indonesia
2. Memperkuat pelayanan dengan menambah
jaringan atau network distribusi yang luas.
Faktor Penentu Keberhasilan
·
Kemudahan pelayanan
·
Networking
Aktifitas Yang dilakukan.
·
bekerjasama dengan anggota leasing Astra yaitu Astra kredit Company dan
Toyota Astra Finance Service menyediakan program kredit yang dapat disesuaikan
dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan
·
bekerjasama dengan mobil 88 memberikan kemudahan dengan layanan Trade In
(tukar tambah). Mobil 88 akan melakukan appraisal (menghitung harga kendaraan)
dan memberikan harga yang kompetitif bagi pelanggan sehingga pelanggan tidek
repot lagi untuk menjual kendaraannya.
·
Memperkuat layanan aftersales
·
membuka outlet diberbagai tempat
Output : mempermudah pelanggan untuk
membeli dan menjual kendaraan
Outcame : Profit, baik financial maupun non
financial, dapat memperlebar
sayap perusahaan
Impact : Kepuasan pelanggan dan kesetiaan
para konsumen AUTO 2000
2.
PT Telkomsel
Pada tahun 1993 PT Telkom mulai merambah
teknologi nirkabel GSM, di tahun selanjutnya, PT Telkomsel kemudian didirikan
bersama Indosat pada tahun 1995 dan meluncurkan kartu Halo pada tanggal 26 Mei
1995 sebagai layanan paska bayar.
Pada tahun 2015 Saham Telkomsel dimiliki
oleh Telkom Indonesia sebesar 65% dan sisanya oleh Singtel sebesar 35%.
Telkomsel mengklaim sebagai operator telekomunikasi seluler terbesar di
Indonesia dengan 139,3 juta pelanggan per 31 Desember 2014 dan pangsa pasar
sebesar 51% per 1 Januari 2007.[butuh rujukan] Jaringan Telkomsel telah
mencakup 288 jaringan roaming internasional di 155 negara pada akhir tahun
2007.
Telkomsel telah menjadi operator seluler
ketujuh di dunia yang mempunyai lebih dari 100 juta pelanggan dalam satu negara
per Mei 2011. Telkomsel meluncurkan secara resmi layanan komersial mobile 4G
LTE pertama di Indonesia. Layanan Telkomsel 4G LTE memiliki kecepatan data
access mencapai 36 Mbps.
Saat ini Telkomsel
menggelar lebih dari 100.000 BTS yang menjangkau sekitar 98% wilayah populasi
di Indonesia. Sebagai operator selular nomor 6 terbesar di dunia dalam hal
jumlah pelanggan, Telkomsel merupakan pemimpin pasar industri telekomunikasi di
Indonesia yang kini dipercaya melayani lebih dari 143 juta pelanggan pada tahun
2015-2016. Dalam upaya memandu perkembangan industri telekomunikasi selular di
Indonesia memasuki era baru layanan mobile broadband, Telkomsel secara
konsisten mengimplementasikan roadmap teknologi 3G, HSDPA, HSPA+, serta
pengembangan jaringan Long Term Evolution (LTE). Kini Telkomsel mengembangkan
jaringan broadband di 100 kota besar di Indonesia. Untuk membantu pelayanan
kebutuhan pelanggan, Telkomsel kini didukung akses call center 24 jam dan 430
pusat layanan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Telkomsel sebagai
penyedia jasa layanan seluler, menerapkan strategi penting (agresif dan
inovatif) dalam meningkatkan kualitas pelayanannya kepada konsumen yang
dirancang dan dikemas sedemikian rupa berdasarkan segmentasi pasar, sasaran
target pasar, dan pemposisian produk yang tepat.Dalam mengevaluasi dan memilih
segmen pasar PT. Telekomunikasi Selular. Tbk termasuk ke dalam pola cakupan
pasar penuh yaitu perusahaan berusaha melayani semua kelompok pelanggan dengan
semua produk yang mungkin mereka perlukan, tepatnya menggunakan strategi
pemasaran terdiferensiasi yaitu beroperasi pada beberapa segmen dan
merancang produk yang berbeda untuk
setiap segmen. Contohnya seperti produk kartu AS untuk segmen menengah ke bawah
khususnya remaja dan pemakai pemula. Kemudian pada produk kartu HALO utnuk
segmen pelanggan premium. Terbukti dengan strategi yang tepat PT.
Telekomunikasi Salular Tbk. Membuktikan dalam tiga tahun terakhir, secara umum
lebih unggul dari pesaing. Hal itu terbukti dengan rata-rata total asset
mencapai 64.992 jauh diatas pesaingnya, rata-rata total liability mencapai
21.640 lebih rendah dibandingkan pesaingnya, dan rata-rata total equity
mencapai 43,349,667 jauh lebih besar dari pesaingnya. Serta dikombinasikan
dengan konsep bauran pemasaran (product, price, place, promotion). Salah satu
strategi agresif dan inovatif tersebut terletak pada promosi melalui periklanan
dan promosi penjualan. Dengan memunculkan bintang iklan yang mampu menarik
perhatian pelanggan dan dibalut dengan inovasi serta pelayanan outlet-outlet
Telkomsel, Grafri, dan agen-agen distribusi yang baik sehingga Telkomsel
mendapatkan pelanggan terbanyak di Indonesia
dan semakin kokoh sebagai Market Leader.
3.
PT HW Sampoerna
Sejarah dan keberhasilan PT HM
Sampoerna Tbk. ("Sampoerna") tidak terpisahkan dari sejarah keluarga
Sampoerna sebagai pendirinya.
Pada
tahun 1913, Liem Seeng Tee, seorang imigran asal Cina, mulai membuat dan
menjual rokok kretek linting tangan di rumahnya di Surabaya, Indonesia.
Perusahaan kecilnya tersebut merupakan salah satu perusahaan pertama yang
memproduksi dan memasarkan rokok kretek maupun rokok putih.
Popularitas
rokok kretek tumbuh dengan pesat. Pada awal 1930-an, Liem Seeng Tee mengganti
nama keluarga sekaligus nama perusahaannya menjadi Sampoerna, yang berarti
”kesempurnaan”. Setelah usahanya berkembang cukup mapan, Liem Seeng Tee
memindahkan tempat tinggal keluarga dan pabriknya ke sebuah kompleks bangunan
yang terbengkalai di Surabaya yang kemudian direnovasi olehnya.
Bangunan
tersebut kemudian juga dijadikan tempat tinggal keluarganya, dan hingga kini,
bangunan yang dikenal sebagai Taman Sampoerna tersebut masih memproduksi kretek
linting tangan. Bangunan tersebut kini juga meliputi sebuah museum yang
mencatat sejarah keluarga Sampoerna dan usahanya, serta merupakan salah satu
tujuan wisata utama di Surabaya
Generasi
ketiga keluarga Sampoerna, Putera Sampoerna, mengambil alih kemudi perusahaan
pada tahun 1978. Di bawah kendalinya, Sampoerna berkembang pesat dan menjadi
perseroan publik pada tahun 1990 dengan struktur usaha modern, dan memulai masa
investasi dan ekspansi. Selanjutnya Sampoerna berhasil memperkuat posisinya
sebagai salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia.
Keberhasilan
Sampoerna menarik perhatian Philip Morris International Inc. (“PMI”), salah
satu perusahaan rokok terkemuka di dunia. Akhirnya pada bulan Mei 2005, PT
Philip Morris Indonesia, afiliasi dari PMI, mengakuisisi kepemilikan mayoritas
atas Sampoerna.
Jajaran
Direksi dan manajemen baru yang terdiri dari gabungan profesional Sampoerna dan
PMI meneruskan kepemimpinan Perseroan dengan menciptak`n sinergi operasional
dengan PMI, sekaligus tetap menjaga tradisi dan warisan budaya Indonesia yang
telah dimilikinya sejak hampir seabad lalu.
Strategi pemasaran
yangdigunakan oleh PT HMS :
Strategi pemasarannya yaitu dengan menjalankan kebijakan
bauran pemasaran, diantaranya strategi promosi dan strategi distribusi.
Berdasarkan segmentasi pasar dan pasar sasarannya, PT HMS
menetapkan 2 sistem pemasaran yaitu :
a. Sistem pemasaran Rural, adalah sistem pemasaran dengan
sasaran meliputi wilayah kotamadya di Sumatera Barat dengan tujuan pemasaran
untuk mencatat volume penjualan.
b. Sistem Pemasaran Urban, Sasaran meliputi wilayah
Kabupaten di Sumatera Barat, yang bertujuan untuk pemerataan produk ( Spreeding
)
Dalam personal Selling terdapat 3 divisi
a. Dropping
b. SRO ( Special Retail Outlet )
c. RRO ( Register Retail Outlet )
PT HMS dalam pemasarannya menggunakan saluran tidak
lansung, untuk pendistribusiannya menggunakan dan membuat PT Panamas,
Apabila ada karyawan yang lalai dalam melakukan tugasnya,
maka karyawan tersebut akan mendapatkan sanksi, begitu pula sebaliknya, apabila
karyawan tersebut teladan dalam tugasnya, maka karyawan tersebut akan
mendapatkan penghargaan.
4. PT Bank
Mandiri Tbk
PT Bank Mandiri (PERSERO) Tbk.
adalah bank yang berkantor pusat di Jakarta, dan merupakan bank terbesar di
Indonesia dalam hal aset, pinjaman, dan deposit. Bank ini berdiri pada tanggal
2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik
Pemerintah yaitu, Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor
Impor Indonesia (Bank Exim), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo),
digabungkan ke dalam Bank Mandiri.
Industri/jasa : Jasa
keuangan
Didirikan : 2
Oktober 1998
Pendiri : Pemerintah
Indonesia
Kantor
pusat : Jakarta,
Indonesia
Jumlah
lokasi : 1.296 kantor cabang
Daerah
layanan : Indonesia, Kepulauan Cayman, Cina, Hong Kong,nSingapura, Timor
Leste, , Britania Raya
Tokoh
penting : Wimboh Santoso (Presiden Komisaris), Budi Gunadi Sadikin (Presiden Direktur)
Pendapatan
: Rp 32,598 Triliun
Laba
usaha : Rp 10,824,074.00 Triliun
Aset
: Rp 670 Triliun (FY 2013)[5]
Jumlah
ekuitas : Rp 79,46 Triliun
Karyawan
: ≥ 24.000
Induk : Kementerian
BUMN
Strategi Pemasaran PT Bank Mandiri
1. Implementasi Budaya
Strategi ini diwujudkan dengan transformasi budaya dalam
lingkungan kerja bank Mandiri. Mulai dari restrukturisasi kinerja hingga
pengembangan talent dan SDM agar sesuai dengan kebutuhan strategi pemasaran.
Bentuk nyatanya adalah dengan adanya “TIPCE” sebagai
nilai budaya perusahaan meliputi Trust (Kepercayaan), Integrity (Integritas),
Professionalism (Profesionalitas), Customer Focus (Fokus pada Pelanggan) dan
Excellence (Kesempunaan).
2. Communitization
Komunitisasi ini bertujuan mengelompokan nasabah dalam
satu komunitas yang bertujuan sama. Senada dengan customer focus diatas,
strategi ini bertujuan memberikan kesempatan nasabah untuk berinteraksi dengan
bank.
Berbeda dengan segmentasi, komunitas ini terbentuk
berdasarkan nasabah yang memiliki tujuan sama sehingga dapat terjalin hubungan
yang sejajar antara nasabah dan bank Mandiri.
3. Confirmation
Setelah terbentuk suatu komunitas, pihak bank dan nasabah
akan saling melakukan konfirmasi. Konfirmasi disini bertujuan agar antara bank
dan nasabah dapat terbentuk hubungan saling menerima dalam satu komunitas.
4. Clarification
Sejalan dengan strategi sebelumnya, didalam komunitas
perrlu dilakukan klarifikasi. Klarifikasi yang dimaksud adalah menyamakan
persepsi dan pandangan, untuk menciptakan kerjasama yang baik antara nasabah
dan bank.
Keempat
strategi ini dibantu dengan marketing mix yang sesuai. Mulai dari banyaknya
produk yang disediakan, cabang yang tersebar meluas, media promosi offline dan
online dan lainnya.
Selain itu strategi ini mereka fokuskan pada 3 area utama
yaitu Pendalaman hubungan dengan nasabah, Menjadi bank pilihan dan pendorong
perkembangan dan Pengintegrasian bisnis disemua segmen.
Dengan menerapkan strategi ini, bank mandiri dalam jangka
panjang akan mendapatkan keuntungan berupa kredibilitas dari masyarakat
sehingga seboyannya Terdepan, Terpercaya, Tumbuh bersama Anda bisa terwujud.
5.
PT Unilever Indonesia
Didirikan sejak pada tanggal 5 Desember 1933, Unilever Indonesia telah
tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal
Care serta Foods & Ice Cream di Indonesia.
Rangkaian Produk Unilever Indonesia mencangkup brand-brand
ternama yang disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk,
Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco,
Bango, dan lain-lain.lanjutan.
Saham
perseroan pertama kali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 dan
tercatat di Bursa Efek Indonesia seja 11 Januari 1982. Pada akhir tahun 2009,
saham perseroan menempati peringkat ketujuh kapitalisasi pasar terbesar di
Bursa Efek Indonesia. Dalam menghadapi persaingan antar perusahan, PT. UNILEVER,tbk
memiliki strategi-strategi dalam menghadapi persaingan-persaingan antar
perusahaan, strategi itu antara lain:
1. Harga rendah
2. Diferensiasi produk
Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang
terbaru, baik itu kemasan . yang botol kaca, sachet, botol kecil dan masih banyak
lagi kemasannya.
3. Berfokus pada peluang pasar
Produk Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan
yang beda dengan yang lain, produk masuk kedalam pasar dengan cara
mempromosikan barang-barangnya dengan cara terjun langsung ke masyarakat dengan
bukti-bukti kualitas secara real, misalnya dengan diadakannya
perlombaan-perlombaan kepada masyarakat perbandingan antara produk Unilever
dengan produk-produk pesaing lainnya.
4. Menguatkan keakraban pelanggan dan pemasok
Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses
langsung dari pemasok terhadap jadwal produksi.dan bahkan mengizinkan pemasok
untuk memutuskan bagaimana dan kapan mengirim pasokan kepada pemasok. Selain
itu Unilever juga melakukan Tanya jawab kepada para konsumen dan membuat suara
konsumen tempat para konsumen mengeluh.
Dalam
PT Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalui media
elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT.
Unilever Indonesia tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga
melalui media cetak, sponsorship, mengadakan event-event yang memasukkan
produk-produk dari PT. Unilever seperti Kecap Bango, Pepsodent, Shampo Pantene,
dll. Karena jika promosi yang dilakukan hanya melalui media elektronik maka PT.
Unilever Indonesia tidak mendapatkan keuntungan yang optimal. Masyarakat di
Indonesia terdiri dari berbagai kalangan dan tingkatan sosial yang beragam.
Jika perusahaan tidak bisa menyentuh hati masyarakat semua kalangan maka perusahaan
tidak dapat berkembang pesat. Makna dari iklan yang ditawarkan oleh perusahaan
juga harus bisa dipahami oleh berbagai kalangan, karena iklan adalah salah satu
cara promosi yang bisa dilakukan oleh perusahaan agar dapat memperoleh
keuntungan yang optimal.
6. PT Semen
Padang
PT Semen
Padang didirikan pada tanggal 18 Maret 1910 dengan nama NV Nederlandsch
Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM) yang merupakan pabrik semen
pertama di Indonesia. Kemudian pada tanggal 5 Juli 1958, perusahaan
dinasionalisasi oleh pemerintah Republik Indonesia dari pemerintah Belanda.
Selama periode ini, perusahaan mengalami proses kebangkitan kembali melalui
rehabilitasi dan pengembangan kapasitas pabrik Indarung I menjadi 330.000 ton/
tahun. Selanjutnya pabrik melakukan transformasi pengembangan kapasitas pabrik
dari teknologi proses basah menjadi proses kering dengan dibangunnya pabrik
Indarung II, III, dan IV.
Pada tahun 1995, pemerintah mengalihkan kepemilikan sahamnya
di PT Semen Padang ke Semen Gresik bersamaan dengan pengembangan pabrik
Indarung V. Pada saat ini, pemegang saham perusahaan adalah PT Semen Gresik Tbk
dengan kepemilikan saham sebesar 99,99% dan Koperasi Keluarga Besar Semen
Padang dengan saham sebesar 0,01 %.
Analisis PT Semen Padang
1. Bahan mentah
Bahan
mentah yang digunakan dalam pembuatan semen adalah batu kapur, batu silika,
tanah liat dan pasir besi. Dari total kebutuhan bahan mentah, batu kapur yang
depositnya terdapat di bukit karang putih (± 2 km dari pabrik) digunakan
sebanyak 81 %. Batu silika yang depositnya berasala dari bukit ngalau (± 1,5 km
dari pabrik) digunakan sebanyak ± 9 % dan tanah liat diperoleh disekitar
Kecamatan Kuranji, Kota Padang digunakan sejumlah ± 9%. Sedangkan kebutuhan
pasir besi ± 1 % didatangkan dari Cilacap. Pada penggilingan akhir ditambahkan
gypsum 3-5 % yang didatangkan dari Thailand. Gypsum alam dan gypsum sintetis
dari PT Petro Kimia Gresik.
2. Proses produksi
Secara garis besar prsoes produksi semen melalui 5
tahapan, yaitu :
a. Penambangan dan penyimpanan bahan mentah.
b. Penggilingan dan pencampuran bahan mentah
c. Homogenisasi hasil penggilingan bahan mentah
d. Pembakaran
e. Penggilingan akhir hasil pembakaran
Dalam
Proses kering, penggilingan bahan di Raw Mill udara panas dialirkan dari tanur
putar (Kiln) sehingga dihasilkan Raw Mix dengan kandungan air <1% Setelah
menjalani proses homogenisasi, Raw Mix dibakar di Tanur putar (kiln) dengan
bahan bakar batu bara. Hasil pembakaran adalah berupa butiran hitam yang
disebut terak/klinker. Proses selanjutnya adalah penggilingan akhir klinker di
tromol semen (Cement Mill) dengan menambahkan sejumlah gypsum dengan
perbandingan tertentu. Hasil dari penggilingan akhir ini adalah semen yang siap
untuk kepasaran (dalam kemasan kantong/curah).
3. Profil produk
a. Semen Portland Type I
Dipakai
untuk keperluan konstruksi umum yang tidak memakai persyaratan khusus terhadap
panas hidrasi dan kekuatan tekan awal. Cocok dipakai pada tanah dan air yang
mengandung sulfat 0,0% - 0,10 % dan dapat digunakan untuk bangunan rumah
pemukiman, gedung-gedung bertingkat, dan lain-lain.
b. Semen Portland Type II
Dipakai untuk konstruksi bangunan dari beton massa yang memerlukan
ketahanan sulfat (pada lokasi tanah dan air yang mengandung sulfat antara 0,10
- 0,20 %) dan panas hidrasi sedang, misalnya bangunan dipinggir laut, bangunan
dibekas tanah rawa, saluran irigasi, beton massa untuk dam-dam dan landasan
jembatan.
c. Semen Portland Type III
Dipakai untuk konstruksi bangunan yang memerlukan kekuatan tekan awal
tinggi pada fase permulaan setelah pengikatan terjadi, misalnya untuk pembuatan
jalan beton, bangunan-bangunan tingkat tinggi, bangunan-bangunan dalam air yang
tidak memerlukan ketahanan terhadap serangan sulfat.
d. Semen Portland Type V
Dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan pada tanah/air yang
mengandung sulfat melebihi 0,20 % dan sangat cocok untuk instalasi pengolahan
limbah pabrik, konstruksi dalam air, jembatan, terowongan, pelabuhan, dan
pembangkit tenaga nuklir.
e. Super Masonry Cement
Semen
ini dapat digunakan untuk konstruksi perumahan gedung, jalan dan irigasi yang
struktur betonnya maksimal K 225. Dapat juga digunakan untuk bahan baku
pembuatan genteng beton, hollow brick, Paving Block, tegel dan bahan bangunan
lainnya.
f. Oil Well Cement
(OWC), Class G-HSR (High Sulfate Resistance)
Merupakan semen khusus yang digunakan untuk pembuatan sumur minyak bumi
dan gas alam dengan konstruksi sumur minyak bawah permukaan laut dan bumi, OWC
yang telah diproduksi adalah class G, HSR (High Sulfat Resistance) disebut juga
sebagai "BASIC OWC". Bahan adaptif dapat ditambahkan untuk pemakaian
pada berbagai kedalaman dan temperatur.
4. Kapasitas pabrik
Total
kapasitas produksi PT Semen Padang adalah 5.240.000 ton/tahun dengan rincian
sebagai berikut:
Pabrik indarung II = 660.000 ton / tahun (Proses Kering)
Pabrik indarung III = 660.000 ton / tahun (Proses Kering)
Pabrik indarung IV = 1.620.000 ton / tahun (Proses
Kering)
Pabrik indarung V = 2.300.000 ton / tahun (Proses Kering)
5. Marketing Mix
Marketing mix atau bauran pemasaran menurut Kotler (2000) adalah
kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran.
sedangkan Jerome Mc-Charthy Dalam Fandy Tjipto (2004) merumuskan bauran
pemasaran menjadi 4P (Product, Price, Promotion, Place).
a. Product
(Produk)
Perseroan
memproduksi semen dengan berbagai macam produk yang di klarifikasi dengan
kebutuhan konsumen. Semen pertama yang diproduksi tipe II-V(non opc). Disamping
itu juga memproduksi semen campuran untuk penggunaan yang terbatas yatu semen
Spescial blanded cement (SBC) dan Portland pozzolan cement (PPC).
b. Price (Harga)
PT Semen
Padang pada tahun 2014 masih menetapkan harga jual yang terjangkau oleh
konsumen, harga dari Semen Gresik, semen padang, semen tonasa dan semen Thang
Long yang masih berada di naungan PT Semen Indonesia masih menetapkan harga
berkisar Rp. 52.000 hingga Rp. 53.000 sesuai dengan produk yang dipasarkan.
Setiap produk memiliki harga yang berbeda-beda
dikarenakan kegunaan yang beda pula, harga Semen Gresik dengan berat 50
kg sebesar 61.000 dan 40 kg sebesar 50.000. semen padang dengan berat 50kg
dengan harga Rp.60.000, berat 40 kg dengan harga Rp.49.000. Semen Gresik dan
Semen Tonasa memiliki harga yang lebih tinggi dibanding dengan harga semen
lainya karena Semen Gresik dan Semen Tonasa memiliki konsumen yang tinggi.
c. Place (tempat)
Tempat
yang digunakan PT Semen Padang dalam menjalankan usahanya adalah di Indarung,
yang mana disana dekat dengan sumber bahan baku pembuatan semen yaitu batu
kapur. Adapun pabrik yang berjalan yaitu Pabrik Indarung II, Pabrik
Indarung III, Pabrik Indarung IV, Pabrik Indarung V.
Pabrik indarung I
dinonaktifkan sejak bulan oktober 1999, dengan pertimbangan efisiensi dan
polusi, karena pabrik yang didirikan pada tanggal 18 maret 1910 ini dengan
proses basah.
d. Promotion
Dalam
mempromosikan produknya PT Semen Gresik melalui divisi pengembangan pemasaranya melaksanakan strategi komunikasi
dengan konsumen dalam bentuk periklanan(advertising), melalui media cetak
elektronik, promosi penjualan melalui
pemberian sovenir saat pameran, hubungan masyarakat humas melalui media
bulletin yakni buletin gapura, pelayanan siaga 24 jam bebas pulsa dan
sponsorship melalui partisipasi pada event olahraga, kesenian, pagelaran musik,
promosi dengan memberikan sumbangan pembangunan infrastruktur dan lain
sebagainya.
6. Strategi Kunci
Distribusi PT Semen Gresik
Pemimpin pasar di industri semen nasional, PT Semen Padang Tbk
menyiapkan tiga strategi distribusi distribusi produk untuk meningkatkan
kinerjanya
a. Memperbanyak packing plant dalam menekan biaya logistk
agar harga semen perusahaan terjangkau dan bersaing dengan para kompetitior.
b. Mendirikan pelabuhan khusus semen untuk
menjaminkelancaran distribusi dan kecepatan waktu bongkar muat.
c.
Senantiasa membina hubungan bisnis yang saling menguntungkan dengan distributor
yang memiliki gudang di berbagai lokasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar