Minggu, 26 Februari 2017

Perusahaan Terkenal di Indonesia ( Pengantar Hukum Bisnis )

PERUSAHAAN TERKENAL DI INDONESIA
   1.     PT Astra International
            Astra International merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi otomoti bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1957 dengan nama PT Astra International Incorporated. Pada tahun 1990, perseroan mengubah namanya menjadi PT Astra International Tbk. Perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 4 April 1990. Saat ini mayoritas kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Jardine Cycle & Carriage's sebesar 50,1%.
Perseroan berdomisili di Jakarta, Indonesia, dengan kantor pusat di JI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta. Ruang lingkup kegiatan Perseroan seperti yang tertuang dalam anggaran dasarnya adalah perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama entitas anak meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor dengan suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat berat, pertambangan dan jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa keuangan, infrastruktur dan teknologi informasi.
Tantang Astra :
a.       Industri/jasa : Otomotif, jasa keuangan, alat berat, agribisnis, teknologi informasi, infrastruktur
b.      Didirikan : Jakarta, Indonesia (1957)
c.       Pendiri : Tjia Kian Tie dan William Soerjadjaja
d.      Kantor pusat : Jakarta, Indonesia
e.       Tokoh penting : Prijono Sugiarto (Presiden Direktur)
f.        Produk : Otomotif, jasa keuangan, alat berat, agribisnis, teknologi informasi, infrastruktur
g.      Pendapatan : 162,6 triliun IDR (2011)
h.      Karyawan : 168.703 (2011)
i.        Slogan : To Continually Strive For Excellence
j.        Situs web : www.astra.co.id
Strategi yang digunakan:
1.      Menerapkan strategi CRM (Customer Relationship Management)
Faktor Penentu Keberhasilan
·         ketersediaan peralatan ( tlpn dan lain lain)
·         memiliki banyak tenaga ahli dibidangnya
·         pelayanan pelanggan
Aktifitas Yang dilakukan :
·         Follow up 1 yaitu melakukan pendekatan melalui telepon terhadap pelanggan yang akan melakukan pembelian pada showroom.
·         Apabila telah terjadi pembelian mobil, maka 3 hari setelah pengiriman mobil pelanggan akan dihubungi melalui telepon oleh Auto 2000 TSO kertajaya, untuk menanyakan dan memastikan kembali apakah mobil telah sampai kepada pelanggan dan kondisi kendaraan baik.
·         Follow up 2 yaitu mengingatkan pelanggan untuk melakukan service perawatan pertama yang dilakukan satu bulan setelah mobil dikirim kepada pelanggan atau mobil telah mencapai 1000km.Dan kegiatan tersebut akan dilakukan hingga service berkala 5000km, 10000km, 20000km, dst.
·         Follow up 3 yaitu kegiatan yang dilakukan melalui telepon kepada pelanggan yang telah melakukan service mobil pada Auto 2000 TSO kertajaya untuk memastikan bahwa kendaraan yang telah di service 3 hari yang lalu telah kembali dalam kondisi yang baik, apabila masih terdapat masalah pada kendaraan maka pelanggan dapat kembali ke bengkel untuk perbaikan ulang.
Output      : mempertahankan pelanggan dan menetapkan loyalitas pelanggan
Outcame   : Profit, baik financial maupun non financial, loyalitas pelanggan
Impact      : Image terhadap perusahaan akan meningkat sehingga akan Menjadi Dealer Otomotif yang terbaik di Indonesia

2.      Memperkuat pelayanan dengan menambah jaringan atau network distribusi yang luas.
Faktor Penentu Keberhasilan
·         Kemudahan pelayanan
·         Networking
Aktifitas Yang dilakukan.
·         bekerjasama dengan anggota leasing Astra yaitu Astra kredit Company dan Toyota Astra Finance Service menyediakan program kredit yang dapat disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan
·         bekerjasama dengan mobil 88 memberikan kemudahan dengan layanan Trade In (tukar tambah). Mobil 88 akan melakukan appraisal (menghitung harga kendaraan) dan memberikan harga yang kompetitif bagi pelanggan sehingga pelanggan tidek repot lagi untuk menjual kendaraannya.
·         Memperkuat layanan aftersales
·         membuka outlet diberbagai tempat
Output            : mempermudah pelanggan untuk membeli dan menjual  kendaraan
Outcame         : Profit, baik financial maupun non financial, dapat memperlebar
  sayap perusahaan
Impact            : Kepuasan pelanggan dan kesetiaan para konsumen AUTO 2000


   2.     PT Telkomsel
                     
Pada tahun 1993 PT Telkom mulai merambah teknologi nirkabel GSM, di tahun selanjutnya, PT Telkomsel kemudian didirikan bersama Indosat pada tahun 1995 dan meluncurkan kartu Halo pada tanggal 26 Mei 1995 sebagai layanan paska bayar.
Pada tahun 2015 Saham Telkomsel dimiliki oleh Telkom Indonesia sebesar 65% dan sisanya oleh Singtel sebesar 35%. Telkomsel mengklaim sebagai operator telekomunikasi seluler terbesar di Indonesia dengan 139,3 juta pelanggan per 31 Desember 2014 dan pangsa pasar sebesar 51% per 1 Januari 2007.[butuh rujukan] Jaringan Telkomsel telah mencakup 288 jaringan roaming internasional di 155 negara pada akhir tahun 2007.
Telkomsel telah menjadi operator seluler ketujuh di dunia yang mempunyai lebih dari 100 juta pelanggan dalam satu negara per Mei 2011. Telkomsel meluncurkan secara resmi layanan komersial mobile 4G LTE pertama di Indonesia. Layanan Telkomsel 4G LTE memiliki kecepatan data access mencapai 36 Mbps.
Saat ini Telkomsel menggelar lebih dari 100.000 BTS yang menjangkau sekitar 98% wilayah populasi di Indonesia. Sebagai operator selular nomor 6 terbesar di dunia dalam hal jumlah pelanggan, Telkomsel merupakan pemimpin pasar industri telekomunikasi di Indonesia yang kini dipercaya melayani lebih dari 143 juta pelanggan pada tahun 2015-2016. Dalam upaya memandu perkembangan industri telekomunikasi selular di Indonesia memasuki era baru layanan mobile broadband, Telkomsel secara konsisten mengimplementasikan roadmap teknologi 3G, HSDPA, HSPA+, serta pengembangan jaringan Long Term Evolution (LTE). Kini Telkomsel mengembangkan jaringan broadband di 100 kota besar di Indonesia. Untuk membantu pelayanan kebutuhan pelanggan, Telkomsel kini didukung akses call center 24 jam dan 430 pusat layanan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Telkomsel sebagai penyedia jasa layanan seluler, menerapkan strategi penting (agresif dan inovatif) dalam meningkatkan kualitas pelayanannya kepada konsumen yang dirancang dan dikemas sedemikian rupa berdasarkan segmentasi pasar, sasaran target pasar, dan pemposisian produk yang tepat.Dalam mengevaluasi dan memilih segmen pasar PT. Telekomunikasi Selular. Tbk termasuk ke dalam pola cakupan pasar penuh yaitu perusahaan berusaha melayani semua kelompok pelanggan dengan semua produk yang mungkin mereka perlukan, tepatnya menggunakan strategi pemasaran terdiferensiasi yaitu beroperasi pada beberapa segmen dan merancang  produk yang berbeda untuk setiap segmen. Contohnya seperti produk kartu AS untuk segmen menengah ke bawah khususnya remaja dan pemakai pemula. Kemudian pada produk kartu HALO utnuk segmen pelanggan premium.            Terbukti dengan strategi yang tepat PT. Telekomunikasi Salular Tbk. Membuktikan dalam tiga tahun terakhir, secara umum lebih unggul dari pesaing. Hal itu terbukti dengan rata-rata total asset mencapai 64.992 jauh diatas pesaingnya, rata-rata total liability mencapai 21.640 lebih rendah dibandingkan pesaingnya, dan rata-rata total equity mencapai 43,349,667 jauh lebih besar dari pesaingnya. Serta dikombinasikan dengan konsep bauran pemasaran (product, price, place, promotion). Salah satu strategi agresif dan inovatif tersebut terletak pada promosi melalui periklanan dan promosi penjualan. Dengan memunculkan bintang iklan yang mampu menarik perhatian pelanggan dan dibalut dengan inovasi serta pelayanan outlet-outlet Telkomsel, Grafri, dan agen-agen distribusi yang baik sehingga Telkomsel mendapatkan pelanggan terbanyak di Indonesia  dan semakin kokoh sebagai Market Leader.

   3.     PT HW Sampoerna

         Sejarah dan keberhasilan PT HM Sampoerna Tbk. ("Sampoerna") tidak terpisahkan dari sejarah keluarga Sampoerna sebagai pendirinya.
Pada tahun 1913, Liem Seeng Tee, seorang imigran asal Cina, mulai membuat dan menjual rokok kretek linting tangan di rumahnya di Surabaya, Indonesia. Perusahaan kecilnya tersebut merupakan salah satu perusahaan pertama yang memproduksi dan memasarkan rokok kretek maupun rokok putih.
         Popularitas rokok kretek tumbuh dengan pesat. Pada awal 1930-an, Liem Seeng Tee mengganti nama keluarga sekaligus nama perusahaannya menjadi Sampoerna, yang berarti ”kesempurnaan”. Setelah usahanya berkembang cukup mapan, Liem Seeng Tee memindahkan tempat tinggal keluarga dan pabriknya ke sebuah kompleks bangunan yang terbengkalai di Surabaya yang kemudian direnovasi olehnya.
          Bangunan tersebut kemudian juga dijadikan tempat tinggal keluarganya, dan hingga kini, bangunan yang dikenal sebagai Taman Sampoerna tersebut masih memproduksi kretek linting tangan. Bangunan tersebut kini juga meliputi sebuah museum yang mencatat sejarah keluarga Sampoerna dan usahanya, serta merupakan salah satu tujuan wisata utama di Surabaya
Generasi ketiga keluarga Sampoerna, Putera Sampoerna, mengambil alih kemudi perusahaan pada tahun 1978. Di bawah kendalinya, Sampoerna berkembang pesat dan menjadi perseroan publik pada tahun 1990 dengan struktur usaha modern, dan memulai masa investasi dan ekspansi. Selanjutnya Sampoerna berhasil memperkuat posisinya sebagai salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia.
Keberhasilan Sampoerna menarik perhatian Philip Morris International Inc. (“PMI”), salah satu perusahaan rokok terkemuka di dunia. Akhirnya pada bulan Mei 2005, PT Philip Morris Indonesia, afiliasi dari PMI, mengakuisisi kepemilikan mayoritas atas Sampoerna.
Jajaran Direksi dan manajemen baru yang terdiri dari gabungan profesional Sampoerna dan PMI meneruskan kepemimpinan Perseroan dengan menciptak`n sinergi operasional dengan PMI, sekaligus tetap menjaga tradisi dan warisan budaya Indonesia yang telah dimilikinya sejak hampir seabad lalu.
            Strategi  pemasaran yangdigunakan oleh PT HMS :
Strategi pemasarannya yaitu dengan menjalankan kebijakan bauran pemasaran, diantaranya strategi promosi dan strategi distribusi.
Berdasarkan segmentasi pasar dan pasar sasarannya, PT HMS menetapkan 2 sistem pemasaran yaitu :
a. Sistem pemasaran Rural, adalah sistem pemasaran dengan sasaran meliputi wilayah kotamadya di Sumatera Barat dengan tujuan pemasaran untuk mencatat volume penjualan.
b. Sistem Pemasaran Urban, Sasaran meliputi wilayah Kabupaten di Sumatera Barat, yang bertujuan untuk pemerataan produk ( Spreeding )
Dalam personal Selling terdapat 3 divisi
a. Dropping
b. SRO ( Special Retail Outlet )
c. RRO ( Register Retail Outlet )
PT HMS dalam pemasarannya menggunakan saluran tidak lansung, untuk pendistribusiannya menggunakan dan membuat PT Panamas,
Apabila ada karyawan yang lalai dalam melakukan tugasnya, maka karyawan tersebut akan mendapatkan sanksi, begitu pula sebaliknya, apabila karyawan tersebut teladan dalam tugasnya, maka karyawan tersebut akan mendapatkan penghargaan.
4. PT Bank Mandiri Tbk 
PT Bank Mandiri (PERSERO) Tbk. adalah bank yang berkantor pusat di Jakarta, dan merupakan bank terbesar di Indonesia dalam hal aset, pinjaman, dan deposit. Bank ini berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu, Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), digabungkan ke dalam Bank Mandiri.
   Industri/jasa    : Jasa keuangan
   Didirikan : 2 Oktober 1998
   Pendiri : Pemerintah Indonesia
   Kantor pusat    : Jakarta, Indonesia
   Jumlah lokasi : 1.296 kantor cabang
   Daerah layanan : Indonesia, Kepulauan Cayman, Cina, Hong Kong,nSingapura, Timor Leste,         ,       Britania Raya
   Tokoh penting : Wimboh Santoso (Presiden Komisaris), Budi Gunadi Sadikin (Presiden Direktur)
   Pendapatan : Rp 32,598 Triliun
   Laba usaha : Rp 10,824,074.00 Triliun
   Aset : Rp 670 Triliun (FY 2013)[5]
   Jumlah ekuitas : Rp 79,46 Triliun
   Karyawan : ≥ 24.000
   Induk : Kementerian BUMN
            Strategi Pemasaran PT Bank Mandiri
1. Implementasi Budaya
      Strategi ini diwujudkan dengan transformasi budaya dalam lingkungan kerja bank Mandiri. Mulai dari restrukturisasi kinerja hingga pengembangan talent dan SDM agar sesuai dengan kebutuhan strategi pemasaran.
Bentuk nyatanya adalah dengan adanya “TIPCE” sebagai nilai budaya perusahaan meliputi Trust (Kepercayaan), Integrity (Integritas), Professionalism (Profesionalitas), Customer Focus (Fokus pada Pelanggan) dan Excellence (Kesempunaan).
2. Communitization
       Komunitisasi ini bertujuan mengelompokan nasabah dalam satu komunitas yang bertujuan sama. Senada dengan customer focus diatas, strategi ini bertujuan memberikan kesempatan nasabah untuk berinteraksi dengan bank.
Berbeda dengan segmentasi, komunitas ini terbentuk berdasarkan nasabah yang memiliki tujuan sama sehingga dapat terjalin hubungan yang sejajar antara nasabah dan bank Mandiri.
3. Confirmation
        Setelah terbentuk suatu komunitas, pihak bank dan nasabah akan saling melakukan konfirmasi. Konfirmasi disini bertujuan agar antara bank dan nasabah dapat terbentuk hubungan saling menerima dalam satu komunitas.
4. Clarification
        Sejalan dengan strategi sebelumnya, didalam komunitas perrlu dilakukan klarifikasi. Klarifikasi yang dimaksud adalah menyamakan persepsi dan pandangan, untuk menciptakan kerjasama yang baik antara nasabah dan bank.
           Keempat strategi ini dibantu dengan marketing mix yang sesuai. Mulai dari banyaknya produk yang disediakan, cabang yang tersebar meluas, media promosi offline dan online dan lainnya.
Selain itu strategi ini mereka fokuskan pada 3 area utama yaitu Pendalaman hubungan dengan nasabah, Menjadi bank pilihan dan pendorong perkembangan dan Pengintegrasian bisnis disemua segmen.
         Dengan menerapkan strategi ini, bank mandiri dalam jangka panjang akan mendapatkan keuntungan berupa kredibilitas dari masyarakat sehingga seboyannya Terdepan, Terpercaya, Tumbuh bersama Anda bisa terwujud.

   5.     PT Unilever Indonesia
           Didirikan sejak pada tanggal 5 Desember 1933, Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal Care serta Foods & Ice Cream di Indonesia.
Rangkaian Produk Unilever Indonesia mencangkup brand-brand ternama yang disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain.lanjutan.
           Saham perseroan pertama kali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia seja 11 Januari 1982. Pada akhir tahun 2009, saham perseroan menempati peringkat ketujuh kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia. Dalam menghadapi persaingan antar perusahan, PT. UNILEVER,tbk memiliki strategi-strategi dalam menghadapi persaingan-persaingan antar perusahaan, strategi itu antara lain:
      1. Harga rendah
      2. Diferensiasi produk
             Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru, baik itu kemasan    .              yang botol kaca, sachet, botol kecil dan masih banyak lagi kemasannya.
      3. Berfokus pada peluang pasar
                          Produk Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan yang beda dengan yang                lain, produk masuk kedalam pasar dengan cara mempromosikan barang-barangnya dengan                 cara terjun langsung ke masyarakat dengan bukti-bukti kualitas secara real, misalnya                           dengan diadakannya perlombaan-perlombaan kepada masyarakat perbandingan antara                         produk Unilever dengan produk-produk pesaing lainnya.
      4. Menguatkan keakraban pelanggan dan pemasok
                          Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasok                    terhadap jadwal produksi.dan bahkan mengizinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana                dan kapan mengirim pasokan kepada pemasok. Selain itu Unilever juga melakukan Tanya                    jawab kepada para konsumen dan membuat suara konsumen tempat para konsumen                              mengeluh.
          
           Dalam PT Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalui media elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT. Unilever Indonesia tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui media cetak, sponsorship, mengadakan event-event yang memasukkan produk-produk dari PT. Unilever seperti Kecap Bango, Pepsodent, Shampo Pantene, dll. Karena jika promosi yang dilakukan hanya melalui media elektronik maka PT. Unilever Indonesia tidak mendapatkan keuntungan yang optimal. Masyarakat di Indonesia terdiri dari berbagai kalangan dan tingkatan sosial yang beragam. Jika perusahaan tidak bisa menyentuh hati masyarakat semua kalangan maka perusahaan tidak dapat berkembang pesat. Makna dari iklan yang ditawarkan oleh perusahaan juga harus bisa dipahami oleh berbagai kalangan, karena iklan adalah salah satu cara promosi yang bisa dilakukan oleh perusahaan agar dapat memperoleh keuntungan yang optimal.

6. PT Semen Padang
         PT Semen Padang didirikan pada tanggal 18 Maret 1910 dengan nama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM) yang merupakan pabrik semen pertama di Indonesia. Kemudian pada tanggal 5 Juli 1958, perusahaan dinasionalisasi oleh pemerintah Republik Indonesia dari pemerintah Belanda. Selama periode ini, perusahaan mengalami proses kebangkitan kembali melalui rehabilitasi dan pengembangan kapasitas pabrik Indarung I menjadi 330.000 ton/ tahun. Selanjutnya pabrik melakukan transformasi pengembangan kapasitas pabrik dari teknologi proses basah menjadi proses kering dengan dibangunnya pabrik Indarung II, III, dan IV.
Pada tahun 1995, pemerintah mengalihkan kepemilikan sahamnya di PT Semen Padang ke Semen Gresik bersamaan dengan pengembangan pabrik Indarung V. Pada saat ini, pemegang saham perusahaan adalah PT Semen Gresik Tbk dengan kepemilikan saham sebesar 99,99% dan Koperasi Keluarga Besar Semen Padang dengan saham sebesar 0,01 %.
Analisis PT Semen Padang
1. Bahan mentah
             Bahan mentah yang digunakan dalam pembuatan semen adalah batu kapur, batu silika, tanah liat dan pasir besi. Dari total kebutuhan bahan mentah, batu kapur yang depositnya terdapat di bukit karang putih (± 2 km dari pabrik) digunakan sebanyak 81 %. Batu silika yang depositnya berasala dari bukit ngalau (± 1,5 km dari pabrik) digunakan sebanyak ± 9 % dan tanah liat diperoleh disekitar Kecamatan Kuranji, Kota Padang digunakan sejumlah ± 9%. Sedangkan kebutuhan pasir besi ± 1 % didatangkan dari Cilacap. Pada penggilingan akhir ditambahkan gypsum 3-5 % yang didatangkan dari Thailand. Gypsum alam dan gypsum sintetis dari PT Petro Kimia Gresik.
2. Proses produksi
Secara garis besar prsoes produksi semen melalui 5 tahapan, yaitu :
a. Penambangan dan penyimpanan bahan mentah.
b. Penggilingan dan pencampuran bahan mentah
c. Homogenisasi hasil penggilingan bahan mentah
d. Pembakaran
e. Penggilingan akhir hasil pembakaran
              Dalam Proses kering, penggilingan bahan di Raw Mill udara panas dialirkan dari tanur putar (Kiln) sehingga dihasilkan Raw Mix dengan kandungan air <1% Setelah menjalani proses homogenisasi, Raw Mix dibakar di Tanur putar (kiln) dengan bahan bakar batu bara. Hasil pembakaran adalah berupa butiran hitam yang disebut terak/klinker. Proses selanjutnya adalah penggilingan akhir klinker di tromol semen (Cement Mill) dengan menambahkan sejumlah gypsum dengan perbandingan tertentu. Hasil dari penggilingan akhir ini adalah semen yang siap untuk kepasaran (dalam kemasan kantong/curah).
3.  Profil produk
a. Semen Portland Type I
           Dipakai untuk keperluan konstruksi umum yang tidak memakai persyaratan khusus terhadap panas hidrasi dan kekuatan tekan awal. Cocok dipakai pada tanah dan air yang mengandung sulfat 0,0% - 0,10 % dan dapat digunakan untuk bangunan rumah pemukiman, gedung-gedung bertingkat, dan lain-lain.
b. Semen Portland Type II
             Dipakai untuk konstruksi bangunan dari beton massa yang memerlukan ketahanan sulfat (pada lokasi tanah dan air yang mengandung sulfat antara 0,10 - 0,20 %) dan panas hidrasi sedang, misalnya bangunan dipinggir laut, bangunan dibekas tanah rawa, saluran irigasi, beton massa untuk dam-dam dan landasan jembatan.
c. Semen Portland Type III
             Dipakai untuk konstruksi bangunan yang memerlukan kekuatan tekan awal tinggi pada fase permulaan setelah pengikatan terjadi, misalnya untuk pembuatan jalan beton, bangunan-bangunan tingkat tinggi, bangunan-bangunan dalam air yang tidak memerlukan ketahanan terhadap serangan sulfat.

d. Semen Portland Type V
             Dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan pada tanah/air yang mengandung sulfat melebihi 0,20 % dan sangat cocok untuk instalasi pengolahan limbah pabrik, konstruksi dalam air, jembatan, terowongan, pelabuhan, dan pembangkit tenaga nuklir.
e. Super Masonry Cement
             Semen ini dapat digunakan untuk konstruksi perumahan gedung, jalan dan irigasi yang struktur betonnya maksimal K 225. Dapat juga digunakan untuk bahan baku pembuatan genteng beton, hollow brick, Paving Block, tegel dan bahan bangunan lainnya.
f.  Oil Well Cement (OWC), Class G-HSR (High Sulfate Resistance)
              Merupakan semen khusus yang digunakan untuk pembuatan sumur minyak bumi dan gas alam dengan konstruksi sumur minyak bawah permukaan laut dan bumi, OWC yang telah diproduksi adalah class G, HSR (High Sulfat Resistance) disebut juga sebagai "BASIC OWC". Bahan adaptif dapat ditambahkan untuk pemakaian pada berbagai kedalaman dan temperatur.
4. Kapasitas pabrik
            Total kapasitas produksi PT Semen Padang adalah 5.240.000 ton/tahun dengan rincian sebagai berikut:
Pabrik indarung II = 660.000 ton / tahun (Proses Kering)
Pabrik indarung III = 660.000 ton / tahun (Proses Kering)
Pabrik indarung IV = 1.620.000 ton / tahun (Proses Kering)
Pabrik indarung V = 2.300.000 ton / tahun (Proses Kering)





5. Marketing Mix
               Marketing mix atau bauran pemasaran menurut Kotler (2000) adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran. sedangkan Jerome Mc-Charthy Dalam Fandy Tjipto (2004) merumuskan bauran pemasaran menjadi 4P (Product, Price, Promotion, Place).
a.      Product (Produk)
        Perseroan memproduksi semen dengan berbagai macam produk yang di klarifikasi dengan kebutuhan konsumen. Semen pertama yang diproduksi tipe II-V(non opc). Disamping itu juga memproduksi semen campuran untuk penggunaan yang terbatas yatu semen Spescial blanded cement (SBC) dan Portland pozzolan cement (PPC).
b.      Price  (Harga)
           PT Semen Padang pada tahun 2014 masih menetapkan harga jual yang terjangkau oleh konsumen, harga dari Semen Gresik, semen padang, semen tonasa dan semen Thang Long yang masih berada di naungan PT Semen Indonesia masih menetapkan harga berkisar Rp. 52.000 hingga Rp. 53.000 sesuai dengan produk yang dipasarkan. Setiap produk memiliki harga yang berbeda-beda  dikarenakan kegunaan yang beda pula, harga Semen Gresik dengan berat 50 kg sebesar 61.000 dan 40 kg sebesar 50.000. semen padang dengan berat 50kg dengan harga Rp.60.000, berat 40 kg dengan harga Rp.49.000. Semen Gresik dan Semen Tonasa memiliki harga yang lebih tinggi dibanding dengan harga semen lainya karena Semen Gresik dan Semen Tonasa memiliki konsumen yang tinggi. 
c.     Place (tempat)
         Tempat yang digunakan PT Semen Padang dalam menjalankan usahanya adalah di Indarung, yang mana disana dekat dengan sumber bahan baku pembuatan semen yaitu batu kapur. Adapun pabrik yang berjalan yaitu Pabrik Indarung II, Pabrik Indarung III, Pabrik Indarung IV, Pabrik Indarung V.
Pabrik indarung I dinonaktifkan sejak bulan oktober 1999, dengan pertimbangan efisiensi dan polusi, karena pabrik yang didirikan pada tanggal 18 maret 1910 ini dengan proses basah.



d.      Promotion
           Dalam mempromosikan produknya PT Semen Gresik melalui divisi pengembangan  pemasaranya melaksanakan strategi komunikasi dengan konsumen dalam bentuk periklanan(advertising), melalui media cetak elektronik, promosi penjualan  melalui pemberian sovenir saat pameran, hubungan masyarakat humas melalui media bulletin yakni buletin gapura, pelayanan siaga 24 jam bebas pulsa dan sponsorship melalui partisipasi pada event olahraga, kesenian, pagelaran musik, promosi dengan memberikan sumbangan pembangunan infrastruktur dan lain sebagainya.
6. Strategi  Kunci Distribusi PT Semen Gresik
            Pemimpin pasar di industri semen nasional, PT Semen Padang Tbk menyiapkan tiga strategi distribusi distribusi produk untuk meningkatkan kinerjanya
a. Memperbanyak packing plant dalam menekan biaya logistk agar harga semen perusahaan terjangkau dan bersaing dengan para kompetitior.
b. Mendirikan pelabuhan khusus semen untuk menjaminkelancaran distribusi dan kecepatan waktu bongkar muat.

c. Senantiasa membina hubungan bisnis yang saling menguntungkan dengan distributor yang memiliki gudang di berbagai lokasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar