Kamis, 08 November 2018

( MPG ) Strategi Penetapan Harga - Warren J keegan


MENEJEMEN PEMASARAN GLOBAL
Penetapan Harga



Kelompok 2
Akhmad Syukra                      1510522017
Andre Kurnia                          1510535003




PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2018








BAB I
(PENDAHULUAN)

Penetapan harga merupakan salah satu keputusan penting dalam pemasaran . Hal ini dikarenakan harga merupakan satu-satunya elemen dari bauran pemasaran yang memberikan pemasukan bagi pemasaran , sedangkan elemen-elemen lainnya, yaitu produk, distribusi, dan promosi justru membutuhkan biayayang besar. Bukan hanya penting bagi pemasaran secara domestik, penetapan harga serta penyesuaian harga merupakan hal yang sangat perlu untuk diperharikan oleh para pemasar global. Hal ini tentunya karena harga merupakan salah satu faktor yang akan sangat mempengaruhi persaingan produk di dalam pasar. Maka dari itu, penting bagi seorang pemasar global untuk memahami bagaimana cara menetapkan dan menyesuaikan harga produk di pasar global.













BAB II
(PEMBAHASN)
1.      Strategi Menetapkan Harga Global
Strategi penetapan harga yang efektif untuk pasar internasional adalah strategi yang dipengaruhi oleh persaingan dan biaya dalam mengambil keputusan menyangkut harga. Harga kompetitif hanya dapat dilakukan dengan meninjau tingkat harga produk pesaing dan produk pengganti di pasar sasaran.
Empat langkah yang menentukan harga dasar adalah :
1        Menetapkan  elastisitas harga dari permintaan. Permintaan yang tidak fleksibel akan memungkinkan harga yang lebih tinggi.
2        Buat perkiraan biaya tetap dan variable dari proses manufaktur dengan volume penjualan yang diproyeksikan. Biaya adaptasi produk harus dipertimbangkan.
3        Tetapkan semua biaya yang berhubungan dengan program pemasaran.
4        Pilih harga yang memberikan marjin kontribusi paling tinggi.
·         Mentapkan Harga : Pendekatan Jepang
Berikut menunjukkan bagaimana cara perusahaan Jepang dalam menekan biaya.


·         Tujuan penetapan harga
       Tujuan penetapan harga mungkin berubah-ubah tergantung pada tahap daur hidup produk dan situasi kompetitif spesifik. Empat pendekatan penetapan harga yang paling sering dijumpai adalah meruap laba dari segmen pasar (market skimming), penetrasi pasar, mempertahankan pasar, dan menambahkan laba pada biaya produksi (cost-plus).
1      Market skimming
   Strategi penetapan harga berdasarkan pada market skimming merupakan usaha dengan sengaja untuk mencapai suatu segmen pasar yang bersedia membayar harga tinggi untuk suatu produk. Dalam contoh seperti itu, produk harus menciptakan nilai yang tinggi bagi pembeli. Strategi penetapan harga ini sering kali dipergunakan dalam fase introduksi siklus hidup produk ketika kapasitas produksi dan persaingan terbatas. Dengan secara sengaja menetapkan harga tinggi, permintaan terbatas pada mereka yang cukup cepat mau beradaptasi-mereka yang bersedia dan mampu membayar harganya. Salah satu sasaran dari strategi penetapan harga ini adalah memaksimumkan penghasilan dengan menyesuaikan permintaan dengan pasokan yang tersedia. Sasaran lain dari penetapan harga dengan market skimming adalah memperkuat persepsi pelanggan mengenai nilai produk yang tinggi. Kalau hal ini terjadi, harga merupakan bagian dari strategi pemosisian produk total.
2      Penetapan harga penetrasi
   Penetapan harga penetrasi menggunakan harga sebagai alat untuk bersaing untuk memperoleh posisi pasar. Mayoritas perusahaan menggunakan penetapan jenis harga ini dalam pemasaran internasional berada dikawasan asia pasifik. Pabrik berskala efisien dan rendahnya upah tenaga kerja membuat perusahaan-perusahaan ini dapat mengadakan “serangan mendadak” ke pasar.
   Harus diperhatikan bahwa pengekspor pertama kali kemungkinan besar tidak menggunakan penetapan harga penetrasi. Alasannya sederhana: penetapan harga untuk penetrasi sering kali berarti bahwa produk itu dijual dengan merugi untuk periode yang cukup lama. Perusahaan yang baru dalam bidang ekspor tidak dapat memikul beban rugi seperti itu. Kemungkinan mereka juga tidak mempunyai system pemasaran ditempat (termasuk transportasi, distribusi, dan organisasi, dan organisasi penjualan) yang membuat perusahaan global seperti sony menggunakan strategi penetras dengan efektif. Akan tetapi, sebuah perusahaan yang produknya tidak dapat dipatenkan mungkin menginginkan menggunakan penetapan harga penetrasi untuk mencapai kejenuhan pasar sebelum produk itu ditiru oleh pesaing.
3      Mempertahankan pasar (holding market)
   Strategi mempertahankan pasar seringkali dipergunakan oleh perusahaan yang ingin mempertahankan pangsa pasar mereka. Dalam pemasaran di satu negara, strategi ini sering kali berupa reaksi terhadap penyesuaian harga oleh pesaing. Misalnya ketika salah satu perusahaan penerbangan mengumumkan penurunan harga khusus, sebagian besar perusahaan penerbangan harus menyesuaikan harga jualnya atau menghadap risiko kehilangan penumpang. Dalam pemasaran global, fluktuasi mata uang sering kali memicu penyesuaian harga. Banyak perusahaan Amerika menggunakan strategi ini pada awal sampai pertengahan tahun 1980-an ketika terjadi apresiasi dolar terhadap banyak mata uang lain.
4      Cost plus/peningkatan harga
Perusahaan yang baru terjun di bidang ekspor sering kali menggunakan strategi yang disebutpenetapan harga cost-plus untuk memperoleh pijakan di pasar global. Terdapat dua metode penetapan harga cost-plus. Metode yang lebih tua adalah metode akunting biaya historis, yang menetukan jumlah semua biaya proses manufaktur langsung dan tidak langsung serta biaya umum dan administrasi. Sebuah pendekatan yang akhir-akhir ini dipergunakan dikenal sebagai metode estimated future cost (perkiraan biaya dimasa depan).
Penetapan harga cost-plus harus menambahkan semua biaya yang diperlukan untuk mengirimkan produk, yaitu biaya pengiriman dan biaya tambahan lain, serta presentase laba. Kelebihan yang sudah nyata menggunakan metode ini adalah ambangnya yang rendah: relative mudah untuk memberikan harga penawaran, dengan asumsi perhitungan biaya sudah tersedia. Kelemahannya menggunakan perhitungan biaya historis untuk menetukan harga adalah bahwa pendekatan ini sepenuhnya mengabaikan permintaan dan kondisi kompetitif di pasar sasaran. Oleh karena itu harga yang ditetapkan dengan menghitung cost-plus historis sering kali terlalu tinggi atau terlalu rendah dibandingkan dengan kondisi pasar dan persaingan. Bila harga berdasarkan perhitungan cost-plus historis adalah tepat, maka ini menjadi semata-mata karena kebetulan.
·         Menggunakan sumber pemasok sebagai suatu alat strategis dalam menetapkan harga produk
     Pemasar internasional memiliki beberapa pilihan dalam menangani masalah peningkatan harga. Sebagian pilihan itu ditentukan oleh produk dan persaingan pasar. Beberapa pilihan tersebut antara lain:
-        pemasar mungkin terpaksa mengalihkan pembelian komponen tertentu dari pemasok luar negeri agar biaya dan harga yang ditetapkan dapat tetap kompetitif.
-        100 persen mengandalkan produk jadi dari luar negeri di dekat atau di pasar itu sendiri.
-        mengaudit dan meneliti secara lengkap struktur distribusi di pasar sasaran.
·         Dumping
     Dumping merupakan penjualan produk impor dengan harga yang lebih rendah daripada yang biasanya dikenakan pada produk yang sama di pasar domestik atau negara asal. Hal ini menyebabkan banyak negara membuat kebijakan untuk melindungi perusahaan lokal dari praktik dumping ini. dimana beberapa negara menggunakan undang-undang dumping sebagai alat yang sah untuk melindungi perusahaan lokal dari praktik penetapan harga yang bersifat predator oleh perusahaan asing.

2.      Pengaruh Lingkungan pada Keputusan Penetapan Harga
            Terdapat banyak pertimbangan yang dihadapi oleh para pemasar internasional dalam melakukan penetapan harga. Adapun beberapa pertimbangan tersebut adalah sebagai berikut:
1.    Menetapkan harga dalam lingkungan yang sedang dilanda inflasi
       Inflasi merupakan proses meningkatnya harga-harga secara umum dan berlangsung secara terus menerus. Inflasi yang terjadi ini menyebabkan perlunya penyesuaian harga secara periodik. Persyaratan yang perlu dari penetapan harga di lingkungan yang mengalami inflasi adalah mempertahankan marjin laba operasi. Dimana jika sebuah perusahaan mempertahankan marjinnya, maka perusahaan tersebut secara efektif melindungi dirinya dari pengaruh inflasi.
       Adapun dalam masalah akunting dan kebiasaan yang berkaitan dengan penyesuaian harga di pasar internasional, metode penetapan biaya FIFO tidak cocok dalam situasi inflasi. Praktik akunting yang lebih tepat dalma kondisi harga meningkat adalah metode LIFO (last-in,first-out) yang menggunakan harga bahan baku yang dibeli paling akhir untuk menetapkan biaya produk yang akan dijual.
2.    Devaluasi dan revaluasi
       Devaluasi dan revaluasi terjadi ketika nilai mata uang berfluktuasi di pasar mata uang asing. Devaluasi adalah turunnya nilai dari suatu mata uang terhadap mata uang yang lain, sedangkan revaluasi adalah naiknya nilai dari suatu mata uang terhadap mata uang yang lain. Dalam praktiknya, seorang eksekutif bisnis yang mengekspor atau membeli pasokan dari sebuah negara yang mendevaluasi mata uangnya harus mengevaluasi pemasaran dasar dan posisi kompetitifnya. Jika posisi bersaingnya kuat dan permintaannya tidak elastis terhadap harga, maka harga tetap dapat dipertahankan di pasar sasaran. Namun jika sebaliknya, maka harga mungkin harus dikurangi di pasar sasaran. Adapun pengaruh revaluasi kepada seorang pengekspor atau pemasar yang membeli pasokan di negara yang merevaluasi mata uangnya adalah kebalikan dari devaluasi.
3      Kendali dan subsidi pemerintah
       Dalam kondisi tertentu, tindakan pemerintah lokal merupakan ancaman serius terhadap kemampuan menghasilkan laba dari operasi anak perusahaan. Bila tindakan pemerintah membatasi kebebasan manajemen dalam menyesuaikan harga, maka usaha manajemen untuk mempertahankan marjin harus dikorbankan. Subsidi pemerintah juga dapat menjadi salah satu tantangan pada sebuah perusahaan untuk menggunakan sumber pemasok secara strategis agar tetap dapat bersaing dalam harga.
4      Tingkah laku persaingan
       Keputusan penetapan harga tidak hanya dipengaruhi oleh biaya, melainkan juga oleh permintaan dan tindakan pesaing. Bila pesaing tidak menyesuaikan harga mereka sebagai respon meningkatnya biaya, manajemen akan terhambat dalam kemampuan untuk menyesuaikan harga yang diperlukan. Sebaliknya, bila pesaing mempunyai pabrik dengan upah tenaga kerja yang rendah atau mencari pemasok dari negara dengan upah yang rendah, mungkin harga perlu diturunkan agar tetap kompetitif.
5      Permintaan pasar
       Hambatan yang terakhir dalam menyesuaikan harga adalah pasar itu sendiri. Dimana perusahaan harus waspada terhadap pengaruh penyesuaian harga terhadap permintaan akan produk tersebut.

3.      Penetapan Harga Transfer
            Penetapan harga transfer (tranfer pricing) adalah penetapan harga barang dan jasa yang dipertukarkan dalam transaksi penjualan antarperusahaan. Ketika perusahaan bertambah luas dan menciptakan operasi desentralisasi, pusat laba perusahaan menjadi komponen yang semakin penting dalam gambaran keuangan secara keseluruhan. Suatu sistem rasional dari penetapan harga transfer diperlukan untuk memastikan kemampuan menghasilkan laba disetiap tingkat.
            Paling sedikit terdapat empat pendekatan alternatif utama terhadap penetapan harga transfer. Setiap alternatif mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing yang bervariasi dengan sifat perusahaan, produk, pasar, dan lingkungan historis dari setiap kasus. Adapun alternatif tersebut adalah: (1) transfer dengan biaya langsung, (2) transfer dengan biaya langsung ditambah biaya umum dan administrasi serta marjin, (3) transfer dengan harga yang diperoleh dari harga konsumen, dan (4) transfer dengan harga “menjaga jarak (at arms-lenght).
·         Transfer Sesuai dengan Biaya
       Perusahaan yang menggunakan pendekatan ini mengakui bahwa penjualan oleh afiliasi internasional memberikan kontribusi pada kemampuan korporasi menghasilkan laba dengan menghasilkan efisiensi dalam operasi manufaktur domestik. Hal ini dikarenakan pendekatan ini mengasumsikan biaya yang lebih rendah menyebabkan prestasi perusahaan afiliasi lebih baik yang akhirnya menguntungkan seluruh organisasi. Perusahaan yang menggunakan pendekatan ini tidak mengharapkan laba dari penjualan transfer, namun harapannya adalah perusahaan afiliasi akan menghasilkan laba dari penjualan ulang.
 ·     Penetapan Harga Pokok-Plus
Perusahaan yang menggunakan pendekatan ini mengambil posisi bahwa laba harus diperoleh untuk semua produk atau jasa pada setiap gerakan melewati sistem korporasi.
 ·     Penetapan Harga Transfer Berdasarkan pada Pasar
Harga transfer berdasarkan pada pasar dihitung dari harga yang diperlukan untuk dapat bersaing di pasar internasional.
 ·     Penetapan Harga Transfer “yang menjaga jarak”
       Harga yang juga harus dibayar oleh pihak yang tidak berkaitan dalam transaksi yang serupa disebut sebagai penetapan harga transfer “yang menjaga jarak”. Hal penting yang perlu diingat adalah penetapan harga menjaga jarak dalam produk yang dibedakan tidak menghasilkan harga spesifik yang dapat diperkirakan terlebih dahulu, tetapi harga yang termasuk dalam kisaran harga yang dapat diperkirakan.
 ·     Peraturan Perpajakan dan Harga Transfer
Sebelumnya telah dipahami bahwa setiap negara memiliki tingkat pajak yang berbeda-beda. Hal ini tentunya akan menjadi tantangan bagi para pemasar global dalam menetapkan harga dengan melihat pengaruh pajak yang ditetapkan di negara pasar sasaran.


 ·     Penjualan milik berwujud (tangible property)
       Section 482 of the U.S. adalah peraturan mengenai praktik harga pasar international yang berhubungan dengan pengendalian transfer intracompany dalam rangka usaha pemerintah untuk memaksimalkan penerimaan pajaknya.Dalam hubungan ini yang ditinjau oleh pemerintah adalah harga transfer aktiva berwujud yang meliputi bahan bakunya, barang setengah jadi sampai dengan barang jadi, nilai uang (pinjaman jangka pendek dan jangka panjang), penggunaan harta berwujud (peralatan,gedung) dan tranfer harta tidakberwujud  (paten,hak cipta, merek dagang, prosedur, ramalan, estimasi, dan daftar langganan).Aturan umum yang berlaku untuk menjual hak milik tangible dikenal sebagai metode "arm's-length", menggambarkan sebagai harga yang akan dibebankan di dalam transaksi mandiri antara bagian.
 ·     Hambatan lain dalam penetapan harga internasional
1        Kendali perusahaan dan sistem informasi
            Penetapan harga transfer untuk meminimalkan kewajiban pajak dapat menyebabkan penyimpangan yang tidak diinginkan. Perusahaan harus menyesuaikan sistem pengendalian dan menggunakian kriteria berbeda untuk mengevaluasi prestasi kerja manajerial di tempat yang hampir tidak mengenakan pajak.
2        Hambatan bea masuk dan tarif
            Biaya dan laba korporasi juga dipengaruhi oleh besarnya bea masuk impor. Semakin tinggi bea masuk itu, semakin rendah harga transfer yang diinginkan. Banyak perusahaan cenderung mengecilkan atau mengabaikan pengaruh pajak ketika mengembangkan kebijakan penetapan harga. Terdapat beberapa alasan yang mendasari tindakan tersebut. Pertama, beberapa perusahaan menganggap penghematan membayar pajak kecil artinya dibandingkan dengan penghasilan yang dapat diperoleh dengan mengkonsentrasikan pada sistem yang efektif untuk memotivasi dann alokasi sumber daya korporasi. Kedua, perusahaan menganggap usaha apapun untuk meminimalkan pajak secara sistematik tidak bermoral. Alasan lain adalah kebijakan penetapan harga yang sederhana, konsisten, dan langsung akan meminimalkan masalah penyelidikan pajak yang dapat berkembang bila kebijakan penetapan harga yang lebih tajam dilakukan. Menurut argumen ini, penghematan dalam waktu eksekutif dan biaya untuk membayar konsultan dari luar seimbang dengan tambahan pajak yang mungkin harus dibayar dengan menggunakan pendekatan seperti itu.
3        Pengaturan pemerintah
            Pengaturan pemerintah dapat juga mempengaruhi keputusan penetapan harga transfer. Pengaturan ini dapat seperti deposit uang tunai yang harus disediakan oleh pengimpor. Persyaratan seperti itu menciptakan insentif bagi perusahaan untuk meminimalkan harga produk impor, harga yang lebih rendah, berarti deposit yang lebih rendah.
·         Usaha Patungan
     Usaha patungan menyajikan insentif untuk menentukan harga transfer pada tingkat yang lebih tinggi daripada yang dipergunakan dalam penjualan ke afiliasi yang sepenuhnya dimiliki sendiri, karena bagian yang diperoleh perusahaan dalam usaha patungan dari penghasilan kurang dari 100%. Laba yang diperoleh dari usaha patungan harus dibagi. Semakin seringnya audit yang dilakukan oleh petugas pajak merupakan alasan penting untuk memikirkan perjanjian yang juga dapat diterima oleh petugas pajak. Kriteria petugas pajak mengenai harga untuk menjaga jarak mungkin paling cocok untuk kebanyakan usaha patungan.Untuk menghindari konflik yang mungkin terjadi, perusahaan yang mempunyai usaha patunganharus memikirkan terlebih dahulu persetujuan penetapan harga yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.

4.      Penetapan Harga Global : Tiga Macam Alternatif Kebijakan
Terdapat tiga alternatif kebijakan penetapan harga global, yaitu :
1        Kebijakan Penetapan Harga Perluasan/Etnosentris
     Kebijakan ini mengharuskan harga suatu produk diseluruh dunia sama dan importer(pengimpor) menanggung biaya pengiriman dan bea impor. Pendekatan ini memiliki kelebihan yaitu sangat sederhana karena implementasinya tidak membutuhkan informasi mengenai kondisi pasar persaingan. Namun, kelemahan pendekatan ini juga terletak pada kesederhanaannya. Pendekatan ini mengabaikan situasi persaingan dan kondisi pasar disetiap pasar nasional. Akibatnya, laba perusahaan di setiap pasar nasional maupun secara global tidak maksimum.
2        Kebijakan Penetapan Harga Adaptasi/Polisentris
     Pada kebijakan ini, perusahaan memberikan wewenang kepada manajer kantor cabang untuk menetapkan sendiri tingkat harga yang dirasa paling cocok untuk situasi yang dihadapi. Sehingga, tidak ada kendali atau persyaratan bagi perusahaan untuk mengkordinasikan harga antar Negara. Kelemahan kebijakan ini adalah menentukan harga transfer dalam sistem perusahaan. Selain itu, strategi penetapan harga yang efektif tidak berlaku untuk setiap keputusan penetapan harga lokal, karena para manajer lokal bebas menentukan harga yang menurut mereka paling cocok.
3        Kebijakan Penetapan Harga Penemuan Baru/Geosentris
     Dalam pendekatan ini perusahaan tidak menetapkan satu harga untuk diberlakukan di seluruh dunia dan juga tidak menyerahkan keputusan penetapan harga kepada cabang perusahaan, namun justru mengambil posisi di antara keduannya. Asumsi yang mendasari penetapan strategi ini adalah bahwa terdapat faktor-faktor pasar lokal yang unik yang harus dipahami dalam membuat keputusan harga. Faktor-faktor tersebut meliputi biaya lokal, tingkat penghasilan, persaingan, dan strategi pemasaran lokal. Koordinasi harga dengan kantor pusat diperlukan untuk menangani para pelanggan internasional dan arbitrase produk. Sehingga pendekatan ini berusaha memastikan bahwa pengalaman penetapan harga nasional yang sudah terakumulasi akan diperkaya dan diterapkan jika relevan.




Studi Kasus pada Perusahaan Apple
Di pasar smartphone, Apple memang hanya mengandalkan iPhone dan Apple pun hanya merilis satu varian baru iPhone pada setiap tahun. Varian-varian baru iPhone tersebut dibidikkan ke konsumen kelas atas karena dijual dengan harga tinggi. Dengan iPhone terbaru, Apple mampu menangguk laba cukup besar. Tetapi saat iPhone terbaru menyerbu pasar, Apple tidak menghentikan produksi iPhone generasi sebelumnya. Sebab, Apple masih menjual iPhone lama, tetapi dengan harga jauh lebih murah daripada iPhone generasi terbaru.
Dengan iPhone lama, Apple mampu melayani konsumen kelas menengah, sekaligus memperbesar pangsa di pasar smartphone global. Kendati Apple memangkas besar-besaran harga iPhone lama, iSuppli menegaskan, Apple tidak akan rugi karena harga komponen iPhone lama itu sudah turun tajam, dibandingkanhargapadasaat Apple merilis perdana iPhone tersebut. Strategi Apple ini unik sekaligus ampuh. Denganhanya memasarkan dua model iPhone pada setiap tahun, yaitu iPhone terbaru dan iPhone generasi sebelumnya, Apple mampu merangkul lebih banyak konsumen sekaligus mempertahankan profitabilitas.
Perusahaan menghadapi banyak masalah mengenai penetapan harga di pasar internasional. Misalnya menetapkan harga peralatan secara global. Perusahaan dapat menetapkan harga seragam di seluruh dunia, tetapi harga itu akan terlalu mahal dinegara-negara miskin dan kurang tinggi di negara kaya. Terlepas dari cara perusahaan menetapkan harga produknya, harga diluar negeri mungkin lebih tinggi daripadaharga dipasar domestik. Dan masalah lain termasuk menetapkan harga untuk barang yang dikirimkan perusahaan ke anak perusahaan di luar negeri. Perusahaan menggunakan strategi skimping Price.







BAB III
(PENUTUP)
Kesimpulan
            Strategi penetapan harga yang efektif untuk pasar internasional adalah strategi yang dipengaruhi oleh persaingan dan biaya dalam mengambil keputusan menyangkut harga. Selain itu, terdapat banyak pertimbangan yang dihadapi oleh para pemasar internasional dalam melakukan penetapan harga, antara lain inflasi, devaluasi dan revaluasi, kendali dan subsidi pemerintah, tingkah laku pesaing, dan permintaan pasar. Adapun dalam penetapan harga tranfer, terdapat beberapa pendekatan, yaitu transfer sesuai dengan biaya, pendekatan harga pokok-plus, harga transfer berdasarkan pasar, dan pendekatan harga tranfer “yang menjaga jarak”. Dalam menetapkan harga global, terdapat tiga alternatif kebijakan yang dapat dipilih, antara lain perluasan/etnosentris, adaptasi/polisentris, dan penemuan baru/geosentris.



DAFTAR PUSTKA
Keegan, Waren J. 1995. Manajemen Pemasaran Global Jilid 2. Jakarta : Prenhallindo.
www.wikipedia.com/apple


Mohon Maaf kepada artikel yang tidak tertulis dalam daftar pustaka

(Leadership) Komunikasi Pemimpin dalam Organisasi Richard L, Daft


LEADERSHIP COMMUNICATION
Makalah Ini Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kepemimpinan


Kelompok 5
Akhmad Syukra                      1510522017
Ardiyo Wijaya                         1510522019
Fransetya Adit Putra               1510522025
Yandra Setyawan                    1510522041
Afnadila Putri                         1510522047





M1
PROGRAM STUDI  MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Banyak pemimpin yang gagal dalam kepemimpinannya tidak menyadari, bahwa kegagalannya itu disebabkan mereka tidak bisa berkomunikasi. Berhasil tidaknya pelaksanaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukan para pemimpin, baik pemimpin ditingkat atas, tingkat tengah, maupun tingkat bawah. Dengan demikian sangat penting komunikasi dalam kepemimpinan. Komunikasi pemimpin ini juga dipengaruhi oleh motivasi, motivasi sangat tergantung pada kemampuan pemimpin untuk berkomunikasi secara efektif, yang meliputi peran penting mendengarkan pengikut. Pengikut  melihat ke pemimpin untuk arah dan inspirasi, tetapi pengikut juga ingin menyampaikan  ide-ide dan pendapat yang didengar , komunikasi pemimpin yang sukses juga termasuk dalam memperhatikan komunikasi nonverbal, dan secara aktif mendengarkan orang lain.


1.2  Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca bab ini, Anda harus dapat :
1.      Bertindak sebagai juara komunikasi dan bukan hanya sebagai pengolah informasi.
2.      Dapat menggunakan elemen kunci dari mendengarkan yang efektif dan memahami mengapa mendengarkan itu penting bagi komunikasi pemimpin.
3.      Dapat mengenali dan menerapkan perbedaan antara dialog dan diskusi.
4.      Dapat memilih saluran komunikasi yang sesuai untuk pesan kepemimpinan Anda.
5.      Dapat menggunakan komunikasi untuk mempengaruhi dan membujuk orang lain.
6.      Menerapkan komunikasi efektif selama masa stres atau krisis.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Komunikasi Kepemimpinan
Kepemimpinan tidak bisa terjadi tanpa komunikasi yang efektif. Kepemimpinan berarti mempengaruhi orang untuk membawa perubahan ke arah visi, atau masa depan yang diinginkan bagi organisasi. Pemimpin berkomunikasi untuk berbagi visi dengan orang lain, menginspirasi dan memotivasi bawahan untuk berusaha menuju visi, dan membangun nilai-nilai dan kepercayaan yang memungkinkan hubungan kerja yang efektif dan pencapaian tujuan. Komunikasi pemimpin ini juga dipengaruhi oleh motivasi, motivasi sangat tergantung pada kemampuan pemimpin untuk berkomunikasi secara efektif, yang meliputi peran penting mendengarkan pengikut. Pengikut  melihat ke pemimpin untuk arah dan inspirasi, tetapi pengikut juga ingin menyampaikan  ide-ide dan pendapat yang didengar , komunikasi pemimpin yang sukses juga termasuk dalam memperhatikan komunikasi nonverbal, dan secara aktif mendengarkan orang lain.
2.2  Cara Pemimpin dalam berkomunikasi
Kepemimpinan berarti berkomunikasi dengan orang lain sedemikian rupa sehingga dipengaruhi dan termotivasi untuk melakukan tindakan yang tujuan bersama lebih lanjut dan mengarah ke hasil yang diinginkan. Komunikasi adalah proses di mana informasi dan pemahaman ditransfer antara pengirim dan penerima. Pengirim memulai komunikasi dengan menyandikan pikiran atau ide, dengan memilih simbol untuk menyusun dan mengirim pesan. Pesannya adalah formulasi nyata dari pemikiran atau ide yang dikirim ke penerima, dan salurannya adalah media yang digunakan untuk mengirim pesan. Penerima menerjemahkan simbol-simbol untuk menafsirkan makna pesan. Encoding dan decoding terkadang dapat menyebabkan kesalahan komunikasi karena perbedaan individu, pengetahuan, nilai, sikap. dan latar belakang dapat menyebabkan pesan yang salah tafsirkan. Umpan balik memungkinkan seseorang untuk menentukan apakah penerima ditafsirkan dengan benar. Ini terjadi ketika penerima merespons dengan pesan balasan. Tanpa umpan balik, lingkaran komunikasi tidak lengkap. Komunikasi yang efektif melibatkan baik transferensi dan saling pengertian informasi. Proses pengiriman yang sedang berlangsung. menerima, dan umpan balik mendasari komunikasi manajemen dan kepemimpinan.
Pemimpin menggunakan komunikasi untuk mengilhami dan menyatukan orang-orang di sekitar rasa tujuan dan identitas yang umum dan memungkinkan pengikut untuk 'menghidupkan' visi tersebut. Orang membutuhkan visi untuk memotivasi mereka menuju masa depan. Belajar, memecahkan masalah, membuat keputusan, dan menyusun strategi semuanya berorientasi pada dan berasal dari visi. Para juara komunikasi terlihat dan secara simbolis terlibat dalam sebagian besar kegiatan berbasis komunikasi. Komunikasi yang teratur sangat penting untuk membangun hubungan dan membuat setiap orang berbaris ke arah yang sama. Dengan membangun iklim komunikasi yang terbuka, mengajukan pertanyaan, mendengarkan secara aktif orang lain, belajar untuk memahami pesan yang mendasari, dan menerapkan praktik dialog dan Jendela Johari, para pemimpin memfasilitasi dan mendukung percakapan strategis yang membantu menggerakkan organisasi ke depan. Komunikasi pemimpin diarahkan untuk tujuan tertentu. Pemimpin menggunakan banyak metode komunikasi, termasuk saluran komunikasi yang kaya dan menggunakan komunikasi nonverbal. Pemimpin tersebut  sering menggunakan bahasa dan perilaku simbolik untuk menyampaikan pesan mereka dan untuk mempengaruhi orang lain.

Gambar di atas menunjukkan elemen kunci dari proses komunikasi. Pemimpin memulai komunikasi dengan menyandikan pikiran atau gagasan, yaitu dengan memilih symbol yang dapat digunakan untuk menyusun dan mengirim pesan. Pesannya adalah formulasi nyata dari pemikiran atau ide yang dikirim ke penerima, dan salurannya adalah media yang digunakan untuk mengirim pesan. Saluran bisa berupa laporan resmi, panggilan telepon, e-mail atau pesan teks, atau percakapan tatap muka. Penerima menerjemahkan simbol-simbol untuk menafsirkan makna pesan. Encoding dan Decoding, Proses penerjemahan atau menafsirkan pesan yang di sampaikan oleh pengirim, dan juga ada penerima pesan yang salah dalam menafsirkan pesan. Umpan balik adalah elemen dari proses komunikasi yang memungkinkan seseorang untuk menentukan apakah penerima dengan benar menafsirkan pesan. Umpan balik terjadi ketika penerima merespons komunikasi seorang pemimpin dengan pesan balasan. Tanpa umpan balik, siklus komunikasi tidak lengkap.

2.3  Leading Strategic Conversation
Strategic Conversation mengacu kepada sebuah percakapan dimana orang-orang melewati batas dan tingkatan hirarki tentang tujuan perusahaan, strategi kritis, dan nilai yang bisa membantu menggapai tujuan yang diinginkan. Tujuan dari strategic conversation agar pemimpin dapat mengetahui pendapat dan keinginan pribadi dari rekan atau bawahan agar dapat menyatukan semua orang untuk mencapai tujuan dari perusahaan. Terdapat 5 komponen kunci yang dapat digunakan dalam strategic conversation :
a.      Open Communication
Merupakan membagi atau memberikan seluruh dari informasi di seluruh organisasi tanpa terkecuali terlepas dari batas hirarki dan fungsional. Membangun sebuah open communication berarti menghancurkan batas” yang ada di perusahaan yang bisa jadi penghalang. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran dan komitmen terhadap visi, misi, tujuan perusahaan. Dampak yang lain dari open communication adalah karyawan dapat mengerti apa yang mereka kerjakan dan dapat mempengaruhi yang lain.

b.      Asking Question
Memberikan pertanyaan kepada bawahan atau pengikut menjadi salah satu komponen yang dapat meningkatkan wawasan dan cara berpikir dari bawahan. Memberikan pertanyaan yang tepat dapat menguntungkan baik itu pemimpin maupun pengikut. Memberikan pertanyaan dapat membuka ide-ide baru, membangun kepercayaan antara pemimpin dan pengikut,dan saling menghargai satusama lain. Terdapat 2 pendekatan untuk menentukan pertanyaan pemimpin :
1.      Leader-Centered, pertanyaaan ini fokus pada masalah dan pengembangan ide dan wawasan dari pemimpin dan follower.
2.      Follower-Centered, pertanyaan ini fokus pada membentuk pemikiran yang kritis dan memperluas kesadaran orang. Berguna untuk memberdayakan pengikut dan mambangun sikap positif dan kepercayaan diri.

c.       Mendengarkan
Salah satu alat paling penting dalam alat alat komunikasi pemimpin adalah mendengarkan, baik kepada pengikut maupun pelanggan. Banyak pemimpin sekarang percaya bahwa informasi penting mengalir dari bawah ke atas, bukan dari atas ke bawah, dan bahwa komponen penting dari kepemimpinan adalah untuk mendengarkan secara efektif. Mendengarkan membantu menciptakan iklim komunikasi yang terbuka, karena orang-orang mau berbagi ide, saran, dan masalah mereka ketika mereka berpikir seseorang mendengarkan dan benar-benar menghargai apa yang harus mereka katakan.
Mendengarkan melibatkan keterampilan menggenggam dan menafsirkan makna asli sebuah pesan. Terdapat 10 kunci cara mendengarkan yang efektif dan membedakan pendengar yang buruk dari yang baik.
Sepuluh Kunci Mendengarkan yang Efektif
No.
Kunci
Pendengar yang buruk
Pendengar yang Baik
1
Dengarkan secara aktif
Apakah pasif, santai
Ajukan pertanyaan; Parafrase apa yang dikatakan
2
Temukan bidang minat
Memutar subjek yang kering
Mencari peluang, belajar baru
3
Tahan gangguan
Mudah teralihkan
Mengabaikan gangguan; mentolerir kebiasaan buruk; tahu bagaimana berkonsentrasi
4
Memanfaatkan fakta bahwa pikiran lebih cepat daripada ucapan
Cenderung melamun dengan pengeras suara yang lambat
Tantangan, mengantisipasi, meringkas, mendengarkan antara baris ke nada suara
5
Bersikaplah responsive
Minimal terlibat
Mengangguk; menunjukkan minat, umpan balik positif
6
Menilai konten bukan cara menyampaikan
Nada keluar adalah pengiriman buruk
Menilai konten, melewati kesalahan pengiriman
7
Tahan api seseorang
Memiliki prakonsepsi; berdebat
Tidak menilai sampai pemahaman selesai
8
Dengarkan ide
Mendengarkan fakta
Mendengarkan tema sentral
9
Bekerja mendengarkan
Tidak ada output energi; Perhatian dipalsukan
Kerja keras; menunjukkan keadaan tubuh aktif, kontak mata
10
Latih pikiran seseorang
tahan material yang sulit demi cahaya, materi rekreasi
Menggunakan material yang lebih berat sebagai latihan untuk pikiran

d.      Ketajaman
Salah satu jenis mendengarkan yang paling berharga melibatkan ketajaman. Dengan mendengarkan seperti ini, seorang pemimpin mendeteksi pesan-pesan tidak tertulis yang tersembunyi di bawah permukaan interaksi lisan, keluhan, perilaku, dan tindakan. Seorang pemimpin yang cerdas memperhatikan pola dan hubungan yang mendasari organisasi dan orang-orang yang dilayaninya.
Ketajaman adalah keterampilan penting bagi para pemimpin, karena memungkinkan mereka untuk memasuki kebutuhan, ketakutan, keinginan, dan harapan pengikut dan pelanggan yang tidak diartikulasikan, yang sering kali mendalam. Seorang pemimpin yang cerdas mendengar hal-hal tersembunyi yang belum muncul.

e.       Dialog
Ketika sekelompok orang secara aktif mendengarkan satu sama lain dan memperhatikan untuk tersembunyi tersembunyi, jenis komunikasi yang luar biasa, yang disebut sebagai dialog. Dalam dialog, orang bersama-sama menciptakan aliran berbagi artinya yang memungkinkan mereka untuk saling memahami dan berbagi pandangan tentang dunia. Orang-orang mungkin mulai keluar sebagai kutub yang berlawanan, tetapi dengan aktif mendengarkan dan berbicara secara otentik satu sama lain, mereka menemukan kesamaan mereka, masalah umum, dan impian umum mereka dapat membangun masa depan yang lebih baik.
Salah satu cara untuk memahami kualitas dialog yang khas adalah dengan diskusi. Maksud dari suatu diskusi adalah untuk menyajikan sudut pandang dan membujuk orang lain dalam kelompok untuk mengadopsinya. Diskusi sering diselesaikan dengan logika atau dengan "mengalahkan" sudut pandang lawan. Dialog, di sisi lain, membutuhkan peserta itu menangguhkan keterikatan mereka ke sudut pandang tertentu sehingga lebih dalam tingkat mendengarkan, sintesis, dan makna dapat muncul dari kelompok. Dialog fokus adalah untuk mengungkapkan perasaan dan membangun landasan bersama, dengan penekanan pada pertanyaan daripada advokasi. Sesi dialog menciptakan lingkungan yang aman bagi orang untuk diungkapkan perasaan mereka, mengeksplorasi ide, dan membangun landasan bersama.
Kedua bentuk komunikasi, dialog dan diskusi, dapat menghasilkan organisasi perubahan. Namun, hasil diskusi terbatas pada topik tertentu sedang dibahas, sedangkan hasil dialog dicirikan oleh kesatuan kelompok, berbagi makna, dan mengubah pola pikir. Hasil semacam ini jauh jangkauannya. Pola pikir umum yang baru bukanlah hal yang sama dengan kesepakatan, karena itu menciptakan titik referensi dari mana komunikasi selanjutnya dapat mulai. Seperti baru dan solusi yang lebih dalam dikembangkan, hubungan saling percaya dibangun di antara para komunikator, yang penting untuk semua episode komunikasi yang mengikuti. Dialog demikian mengubah komunikasi dan, dengan ekstensi, organisasi.
Perbedaan Dialog dan Diskusi
Dialog
- menyatakan perasaan
- menggali asumsi
- menahan kecurigaan
- membangun kecurigaan
- membangun persamaan persfektif
Hasil :
- Pemecahan jangka panjang
- Pemecahan inovatif
- Kesatuan kelompok
- Makna yang dimiliki bersama
- Merubah kerangka pikiran
Diskusi
- mempertahankan posisi
- membela keyakinan
- meyakinkan orang lain
- membangun oposisi

Hasil :
- Pemecahan jangka pendek
- Persetujuan logis
- Oposisi dikalahkan
- Mempertahankan kerangka pikiran

2.4  Pemimpin sebagai Juara Komunikasi
Untuk bertindak sebagai juara komunikasi, para pemimpin tidak berkomunikasi hanya untuk menyampaikan informasi, tetapi untuk membujuk dan memengaruhi yang lain. Mereka menggunakan keterampilan komunikasi untuk menjual orang lain pada visi dan mempengaruhi mereka untuk berperilaku dengan cara yang mencapai tujuan dan membantu mencapai tujuan.
Pola pikir komando dan kontrol dari para manajer yang memberitahukan para pekerja apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya hilang. Karyawan tidak hanya ingin tahu apa yang harus mereka lakukan tetapi mengapa mereka harus melakukannya. Pemimpin dapat mengikuti empat langkah untuk berlatih seni persuasi:
1.      Tetapkan kredibilitas
Kredibilitas seorang pemimpin didasarkan pada pemimpin pengetahuan dan keahlian serta hubungannya dengan orang lain. Ketika para pemimpin telah menunjukkan bahwa mereka membuat informasi yang baik, suara keputusan, pengikut memiliki keyakinan dalam keahlian mereka. Pemimpin juga membangun kredibilitas dengan membangun hubungan yang baik dan menunjukkan apa yang mereka miliki minat terbaik orang lain.
2.      Bangun tujuan bersama
Untuk menjadi persuasif, para pemimpin menggambarkan bagaimana apa yang mereka minta akan menguntungkan orang lain dan juga pemimpin. Untuk Misalnya, untuk mendapatkan waralaba makanan cepat saji untuk mendukung diskon harga baru diinginkan oleh kantor pusat, seorang pemimpin mengutip penelitian yang menunjukkan bahwa yang baru kebijakan penetapan harga meningkatkan keuntungan para franchisees. Ketika orang melihat bagaimana mereka secara pribadi akan mendapat manfaat dari melakukan sesuatu, biasanya mereka ingin melakukannya.. Ketika para pemimpin tidak dapat menemukan keuntungan bersama, itu adalah sinyal yang baik mereka perlu menyesuaikan tujuan dan rencana mereka.
3.      Buat posisi Anda menarik bagi orang lain
Para pemimpin menghimbau orang lain tingkat emosional dengan menggunakan simbol, metafora, dan cerita untuk diungkapkan pesan mereka, daripada mengandalkan fakta dan angka saja. Dengan mengetuk ke dalam imajinasi pengikut mereka, para pemimpin dapat menginspirasi orang untuk mencapai hasil yang luar biasa.
4.      Hubungkan secara emosional
Pemimpin yang baik merasakan emosi orang lain dan menyesuaikan pendekatan mereka untuk mencocokkan kemampuan penonton untuk menerima pesan mereka. Pemimpin menggunakan mereka pemahaman emosional untuk mempengaruhi orang lain dengan cara yang positif. Sebagai tambahan, dengan melihat bagaimana orang telah menafsirkan dan menanggapi peristiwa masa lalu dalam organisasi, para pemimpin dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana pengikut dapat bereaksi terhadap ide dan proposal mereka.
Persuasi adalah proses komunikasi yang berharga yang dapat digunakan oleh individu mengarahkan orang lain ke solusi atau komitmen bersama. Untuk menjadi persuasif dan bertindak sebagai juara komunikasi, para pemimpin harus sering berkomunikasi dengan orang lain dalam organisasi. Namun bagi sebagian individu, komunikasi pengalaman tidak menguntungkan, sehingga mereka dapat secara sadar atau tidak sadar hindari situasi di mana komunikasi diperlukan. Istilah komunikasi Pemahaman menggambarkan perilaku penghindaran ini, dan didefinisikan sebagai "seorang individu tingkat ketakutan atau kecemasan yang terkait dengan nyata atau diantisipasi komunikasi dengan orang atau orang lain.
Untuk menjadi juara komunikasi yang efektif, para pemimpin memperhatikan saluran komunikasi yang mereka gunakan, menggunakan aspek mendongeng dan metafora untuk memperkaya komunikasi mereka, dan menggunakan informal juga sebagai teknik komunikasi formal.
2.5  Memilih Saluran Komunikasi
Saluran komunikasi adalah media penghubung antara pemberi dan penerima pesan. pemimpin harus bisa memanfaat berbagai jenis saluran komunikasi. untuk itu seorang pemimpin dapat mendiskusikan masalah tatap muka, menggunakan telepon, menulis memo atau surat, menggunakan e-mail, mengirim pesan teks atau menempatkan item dalam news letter, semuanya tergantung pada sifat pesan dan situasinya. Selain itu, media komunikasi baru seperti halaman web, blog, intranet dan extranet dapat memperluas jangkauan pemimpin untuk berkomunikasi dengan pihak luar seperti konsumen, klien dan juga pemegang saham.
Saluran yang tersedia untuk pemimpin dapat dapat dilklasifikasikan dalam hierarki berdasarkan kekayaan informasi. Saluran kekayaan adalah jumlah informasi yang dapat ditularkan selama periode komunikasi. Kekayaan saluran komunikasi dipengaruhi oleh tiga karakteristik:
1.      kemampuan untuk menangani beberapa isyarat secara bersamaan
2.      kemampuan untuk memfasilitasi umpan balik yang cepat
3.      kemampuan untuk membentuk fokus pribadi untuk komunikasi
Face-to-face diskusi merupakan media yang terkaya, karena memungkinkan pengalaman lansung, beberapa isyarat informasional umpan balik segera serta fokus pribadi. Diskusi tatap muka mempermudah asimilasi isyarat luas dan pemahaman emosional pada saat itu. Dalam hierarki kekayaan berikutnya ialah percakapan telepon. kontak mata, tatap muka, tatapan, postur dan isyarat bahasa tubuh lainnya yang hilang, tapi suara manusia masih bisa sebagai sumber informasi emosional yang mewakili. Pesan elektronik atau e-mail tidak memiliki isyarat visual dan verbal, tetapi telah meningkatkan kecepatan dan mengurangi biaya komunikasi untuk jarak jauh.
Bentuk lain dari komunikasi elektronik seperti vidio conferencing, yang memungkinkan untuk suara serta isyarat bahasa tubuh. Intranet memungkinkan para pemimpin untuk menyebarkan beberapa jenis informasi untuk sejumlah besar karyawan secara bersamaan, seperti kekuatan buletin perusahaan tradisional. Perusahaan halaman Web dan Web log, atau blog, yang di- creasingly digunakan untuk tetap berhubungan lebih dekat dengan pelanggan, pemasok, karyawan, dan mitra, dan tidak seperti media cetak, Web memungkinkan untuk umpan balik yang cepat. Hal penting bagi para pemimpin untuk memahami bahwa setiap saluran komunikasi memiliki kelebihan dan kekurangan, dan bahwa masing-masing dapat menjadi sarana komunikasi yang efektif sesuai Pemilihan saluran, tergantung pada apakah pesan tersebut rutin atau non-rutin.
Komunikasi rutin yang sederhana dan mudah, seperti perubahan harga produk. pesan rutin menyampaikan data atau statistik atau hanya dimasukkan ke dalam kata-kata apa yang orang sudah bawah- berdiri dan menyepakati. pesan rutin dapat efisien dikomunikasikan melalui saluran yang lebih rendah di kekayaan. Tertulis atau komunikasi elektronik juga efektif ketika penonton secara luas tersebar atau ketika komunikasi adalah “resmi” dan catatan permanen adalah required. Di sisi lain, pesan non-rutin biasanya menyangkut isu-isu perubahan, konflik, atau kompleksitas yang memiliki esensial poten- besar untuk kesalahpahaman. pesan non-rutin sering ditandai dengan tekanan waktu dan kejutan. Pemimpin dapat berkomunikasi pesan non-rutin efektif hanya dengan memilih saluran yang kaya.

2.6  Menggunakan Cerita dan Metafora
Bercerita merupakan sarana persuasi dan memiliki pengaruh yang kuat. Ini memungkinkan para pemimpin untuk terhubung dengan orang-orang secara emosional. Selain itu, bercerita membantu orang memahami situasi yang kompleks dan memberikan perubahan yang tidak dapat dilakukan oleh bentuk komunikasi lain.
Pemimpin harus memahami bahasa yang mereka gunakan dalam setiap situasi. Mengetahui terminologi, definisi serta konteks merupakan salah satu cara pemimpin meningkatkan komunikasi dengan orang lain. Pilihan bahasa yang sederhana membuat perbedaan yang luar biasa untuk kepemimpinan. Dengan menggunakan bahasa yang kaya metafora atau melalui cerita, pemimpin dapat menciptakan pengaruh yang kuat terhadap orang lain.
Sebuah studi mengatakan pidato-pidato presiden AS yang menggunakan image dalam menyampaikan pesan dinilai lebih baik, menunjukkan kemampuan seorang pemimpin dalam mencapai visi. Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk mengalihkan perhatian pengikutnya kepada visi dan nilai-nilai untuk mencapainya, mendefinisikan situasi dan tujuan, dan menyajikan pesan dengan dimengerti anggota organisasi. Dengan menggunakan bahasa yang kaya metafora dan bercerita, pemimpin bisa memahami situasi yang mudah dipahami sama di organisasi.
Pengaruh seorang pemimpin sangat tergantung pada cerita yang dia ceritakan dan bagaimana pengikut menerimanya. Bercerita merupakan cara yang ampuh untuk menyampaikan pesan karena mampu membangkitkan image visual dan emosi, yang membantu orang-orang memahami pesan dan nilai. Cerita seringkali jauh lebih meyakinkan dan lebih mudah diingat daripada kumpulan-kumpulan fakta dan angka.
Bukti penyesuaian cerita dengan pemikiran manusia ditunjukkan dalam sebuah penelitian di Stanford Business School. Untuk meyakinkan mahasiswa MBA mengenai sebuah perusahaan dalam mempraktekkan kebijakan untuk menghindari PHK, beberapa dari mereka diberikan sebuah cerita, data statistik, dan yang lainnya diberikan statistik dan cerita sekaligus. Dari semua pendekatan ini, siswa yang lebih paham mengenai kebijakan untuk menghindari PHK adalah yang disajikan dengan cerita.

2.7  Komunikasi Informal
Pemimpin tidak hanya mengomunikasikan cerita dengan kata-kata, tetapi juga dengan kisah-kisah dalam kehidupan mereka dan bagaimana mereka menginspirasi orang lain. Para pemimpin diperhatikan dari penampilan, perilaku, tindakan, dan sikap mereka yang menjadi simbol bagi orang lain, serta pemilihan cara dalam komunikasi dapat menyampaikan pesan simbolis. Mode komunikasi sangat simbolis, seperti ketika siswa menilai topik yang disamapaikan berdasarkan jumlah waktu yang dihabiskan, atau pengalaman pribadi ketika menerima dan membaca surat “Dear John” yang bermaksud memutuskan hubungan secara pribadi.
Simbol sangat penting dalam berkomunikasi. Orang menginterpretasikan tindakan pemimpin sebagai simbol. Dalam menafsirkan isyarat nonverbal pemimpin, pengikut menentukan sejauh mana tindakan seorang pemimpin sesuai dengan pesan verbalnya.
Komunikasi informal dibangun ke dalam iklim komunikasi yang terbuka dan mencakup interaksi yang melampaui saluran resmi. Salah satu contoh komunikasi informal yaitu MBWA. MBWA berarti bahwa para pemimpin berbicara langsung kepada karyawan ketika mereka bekerja. Komunikasi ini cenderung membuat kesan yang awet di kedua arah. Jadi, komunikasi informal bermanfaat bagi pemimpin dan pengikut.

2.8  Berkomunikasi dalam Krisis
Keterampilan pemimpin dalam berkomunikasi menjadi semakin penting selama masa krisis. Beberapa tahun terakhir, jumlah krisis sangat banyak mulai dari serangan teroris dan bencana alam besar seperti Badai Katrina dan tsunami Asia, yang membuat komunikasi menjadi tugas yang lebih menuntut untuk pemimpin. Berkomunikasi saat krisis menjadi bagian dari pekerjaan seorang pemimpin. Para pemimpin dapat mengembangkan empat keterampilan untuk berkomunikasi dalam krisis.
1.      Tetap tenang (stay calm)
Emosi seorang pemimpin sangat berpengaruh, jadi pemimpin harus tetap tenang dan fokus.
2.      Terlihat (be visible)
Perlu seseorang untuk memegang kendali ketika krisis. Banyak pemimpin meremehkan betapa pentingnya kehadiran mereka selama krisis. Menjadi pemimpin berarti segera melangkah untuk meyakinkan pengikut dan menanggapi kekhawatiran publik. Komunikasi tatap muka dengan pengikut selama masa-masa sulit sangat penting untuk kepemimpinan yang baik. Orang-orang akan tahu bahwa pemimpin mereka peduli dengan mereka dengan apa yang mereka alami saat itu.
3.      Mengatakan yang sebenarnya (Tell the truth)
Mengontrol rumor sangat penting, apa yang terjadi di Duke University Hospital setelah dokter di sana membuat salah satu kesalahan terburuk dalam sejarah medis modern — mentransplantasikan jantung dan paru-paru yang salah ke Jesica Santillan yang berusia 17 tahun, yang kemudian ia meninggal. Meskipun ceritanya sudah muncul, butuh sembilan hari bagi pemimpin Duke untuk mengakui kesalahan rumah sakit. Pada saat itu, image organisasi sangat rusak, dan rumor tentang eksperimen medis yang tidak sah. Untuk mengatasinya, Duke’s health chief dan ahli bedah yang terlibat dalam transplantasi pergi ke CBS 60 Menit untuk menceritakan semuanya dan menyampaikan permintaan maaf terhadap publik.
4.      Mengkomunikasikan visi untuk masa depan
(Saat-saat krisis memberikan peluang yang bagi para pemimpin untuk mengkomunikasikan visi masa depan yang menyentuh emosi dan keinginan orang untuk sesuatu yang lebih baik). Kelompok, organisasi, atau komunitas harus tetap berjalan, dan banyak orang yang ingin menjadi bagian dari proses pembangunan kembali, untuk merasakan bahwa mereka memiliki sesuatu yang bisa diharapkan.














BAB III
KESIMPULAN
Komunikasi yang efektif adalah elemen penting dari kepemimpinan. Komunikasi terbuka sangat penting untuk membangun kepercayaan, dan itu membuka jalan bagi lebih banyak kesempatan untuk berkomunikasi dengan pengikut, sehingga memungkinkan organisasi untuk mendapatkan manfaat dari semua ide karyawan. Namun, pemimpin harus menjadi pendengar yang aktif dan harus belajar untuk memahami. Dengan mendengarkan para pemimpin mengidentifikasi isu-isu strategis dan membangun hubungan yang produktif yang membantu keberhasilan organisasi.














Daftar Referensi

Daft, Richard L.. 2008. The Leadership Experience: Fourth Edition. Ohio: South-Western.
https://www.studocu.com/en/document/university-of-new-england-australia/executive-       leadership/summaries/summary-the-leadership-experience-richard-l-daft/917277/view
Iga Oke
Universitas Andalas